Kisah Hidup Pendiri ALIBABA: Dari Guru Miskin, Kini Orang Terkaya di Asia


Berkat kerja kerasnya, pendiri perusahaan e-commerce Alibaba Group --Jack Ma-- kini menjelma jadi orang terkaya di China dan orang kedua terkaya di Asia menurut Bloomberg Billionaires Index. Namun siapa sangka, ia dulu hanyalah seorang guru miskin di China.

Jack Ma berasal dari Hangzhou, China, sebuah kota dengan 2,4 juta orang penduduk di dekat Shanghai. Kota ini dikenal karena pemandangannya yang indah dan tanah pertaniannya yang subur.

Ia lahir tahun 1964. Orangtuanya bekerja sebagai pingtan performer (teknik performing tradisional seperti story telling, joke cracking, music playing, ballad singing). Dulu ia sering berkelahi karena teman-temannya sering mengejek ukuran tubuhnya.

Belajar Bahasa Inggris dengan Turis

Pada usia 12 tahun, Ma belajar Bahasa Inggris sendiri. Selama delapan tahun, dia sengaja gowes naik sepeda selama 40 menit setiap hari ke sebuah hotel di dekat distrik West Lake Hangzhou agar bisa bertemu turis asing.

Ia menawarkan diri menjadi pemandu turis, gratis, hanya untuk berlatih Bahasa Inggris. Dia juga membeli radio sehingga ia bisa mendengarkan siaran bahasa Inggris setiap hari.

Pria berwajah culun itu tidak pernah unggul dalam pelajaran matematika. Dia bahkan pernah gagal dua kali masuk ke perguruan tinggi di China. Namun setelah persiapan yang ketat, ia mencoba ikut tes yang ketiga kalinya dan akhirnya lulus dari Hangzhou Teachers Institute pada tahun 1988.

Ma lalu mencari kerja dan pernah ditolak untuk sejumlah pekerjaan - termasuk posisi manajer di Kentucky Fried Chicken - tepat setelah ia lulus. Namun akhirnya ia berlabuh menjadi seorang guru Bahasa Inggris dengan bayaran sangat kecil, hanya sekitar US$ 12 - US$ 15 per bulan di sebuah universitas setempat.

Pergi ke Amerika

Pada tahun 1995, Ma pergi ke Seattle, Amerika Serikat (AS) untuk bekerja sebagai penerjemah. Pada kunjungan pertamanya ke AS, temannya mengenalkannya Internet. Kepada Ma, temannya itu mengatakan bahwa semuanya bisa ditemukan di internet. Namun saat ia coba searching, dia tidak bisa menemukan apapun tentang China di Internet sama sekali.

Saat kembali ke China, ia meluncurkan sebuah layanan direktori bisnis online bernama China Pages. Namun jalan sukses China Pages tak semulus yang dibayangkan. Tahun 1999 Ma mengumpulkan 18 orang di apartemennya di Hangzhou untuk menyampaikan visinya membuat sebuah perusahaan e-commerce baru bernama Alibaba.

Ma dan teman-temannya berhasil mengumpulkan dana US$ 60.000 untuk memulai Alibaba. Ma sengaja memilih nama Alibaba karena ia ingin menciptakan sebuah perusahaan global dari awal. Dia memilih nama Alibaba karena mudah dieja dan karena orang di manapun tahu bahwa kata itu adalah perintah "Open Sesame" untuk membuka pintu harta karun.

Jadi miliarder


Ma dikenal sebagai salah satu bos paling karakteristik, termasuk gaya berpakaiannya. Nasib baik berpihak padanya. Ya, Alibaba telah resmi melantai di bursa akhir minggu lalu. Aksi penawaran saham perdananya (IPO) menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi.

Saham Alibaba melonjak 38% dari harga US$ 68 menjadi US$ 92,7 di New York Stock Exchange (NYSE). Perusahaan Alibaba kini bernilai lebih dari US$ 231 miliar. Ini menjadikan Alibaba sebagai perusahaan teknologi paling berharga keempat di dunia, setelah Apple, Google, dan Microsoft.

Pada usia 50 tahun, pendiri dan chairman Alibaba ini memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 26,5 miliar, menurut Indeks Bloomberg Billionaires.

0 comments:

Posting Komentar