Kartun Netanyahu jadi Pilot Pesawat Tabrak WTC 9/11 jadi Kontroversi di Israel


Koran Israel Haaretz mempublikasikan gambar kartun kontroversial yang menampilkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengendalikan pesawat yang menuju gedung milik Amerika Serikat.

Kartun tersebut digambarkan mirip dengan pesawat pembajak yang menabrak Gedung kembar World Trade Center (WTC) saat tragedi 9/11 pada 11 September 2001 silam.

Beredarnya gambar tersebut menuai kontroversi. Menurut si pembuat gambar, Amos Biderman, kartun tersebut merepresentasikan sikap Netanyahu yang, menurut dia, arogan hingga membuat hubungan Israel dengan AS menjadi buruk.

Di mata Amos, buruknya hubungan Israel dan AS akibat sikap arogan Netanyahu saat ini dampaknya sama seperti akibat dari serangan 9/11.

"Pesan ini menggambarkan sikap arogan dan ceroboh Bibi (panggilan Benjamin Netanyahu) menghancurkan hubungan Israel dengan Amerika Serikat dan membawa kita ke bencana dengan skala yang besar, sebesar bencana 9/11," kicau Amos lewat akunnya, @AmosBiderman, yang dimuat Al-Arabiya, Jumat (31/10/2014).

Dalam wawancara kepada Haaretz, Amos secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya memang mengejek Netanyahu. "Sikapnya dengan Amerika Serikat ibarat banteng di toko China, padalah Amerika merupakan mitra penting bagi Israel," urainya.


Kartun karya Amos tersebut langsung mendapat komentar pedas dari masyarakat. "Ini sangat buruk. Omong kosong dengan konsep kartun tersebut," kata seorang pembaca.

Direktur Organisasi Yahudi Internasional Anti-Defamation League, Abraham H Foxman menilai kartun tersebut justru memberi kesan permusuhan antara Israel dan Amerika Serikat. Dia pun meminta Amos sang kartunis untuk meminta maaf.

"Kartun tersebut ofensif. Tidak bisa begitu saja menggambarkan hubungan dengan Amerika Serikat, seperti itu. Gambar itu sama sekali tak menghormati para korban tewas 9/11," tegas Abraham.

Hubugan Israel dan Amerika Serikat saat ini meregang setelah negeri Zionis menutup akses Masjid Al-Aqsa kepada warga Palestina dalam upaya untuk membangun ribuan rumah di tanah Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur. AS mengecam Israel atas langkah tersebut.

Tentara AS Pembunuh Bin Laden akan Tampil ke Publik


Amerika Serikat menyatakan Osama bin Laden tewas saat dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan khusus Navy SEAL. Hingga kini belum diketahui pasti tembakan dari anggota Navy SEAL yang mana, yang membuat Osama meregang nyawa.

Jawabannya segera diungkap dalam waktu dekat ini. Anggota Navy SEAL yang menembak Osama hingga tewas segera muncul ke publik untuk yang kali pertama.

Prajurit "Perenggut nyawa" Osama siap mengungkapkan identitasnya pada sebuah film dokumenter yang ditayangkan stasiun televisi berita AS, Fox News Channel (FNC) dalam 2 segmen pada 11-12 November 2014.

"The Navy SEAL akan berbagi cerita cerita bagaimana pelatihan anggota pasukan elite dan membeberkan bagaimana proses Operasi 'Neptune Spea', misi untuk membunuh bin Laden," demikian pernyataan Fox News, yang dimuat News.com.au, Jumat (31/10/2014).

"Sebelumnya kami belum membeberkan proses penyergapan itu secara rinci, dan tayangan nanti meliputi pengalaman 'si penembak' saat berkonfrontasi langsung dengan bin Laden, juga deskripsi saat-saat terakhir pemimpin teroris itu menghembuskan napas terakhir."

Penyerangan Navy SEAL terhadap Osama itu dilakukan di Abbottabad, Pakistan, 2 Mei 2011, atas perintah Presiden AS Barack Obama. Osama dinilai pihak yang bertanggung jawab atas serangan 9/11.

Meski baru muncul ke publik, Si Penembak Osama pernah menceritakan bagaimana proses penyerangan terhadap sang pemimpin Al Qaeda.

Pria yang tak disebutkan namanya ini mengatakan, awalnya ada seorang anggota perempuan CIA yang memberitahukan, "Osama 100 persen berada di lantai 3 rumah persembunyiannya".

Saat berhadapan dengan targetnya, Si Penembak mengaku kaget dengan penampakannya. Osama terlihat lebih tinggi dari yang disangka -- paling tinggi di antara pengikutnya, berbadan kurus, janggut pendek, dan kepala pelontos.


Osama berlindung di balik sang istri, Amal -- yang diduga menjadi tameng hidupnya. Penembak dan timnya bisa melihat jelas apa yang terjadi melalui kacamata malam (night vision), namun Osama hanya bisa mengandalkan pendengarannya.

"Ia berjalan ke depan. Aku tak tahu apakah istrinya itu memakai rompi peledak. Osama juga bisa saja meraih senjata di dekatnya, dari manapun di kamar itu. Dia adalah ancaman. Jadi aku harus menembak kepalanya sehingga mereka tak punya kesempatan untuk meledakkan diri," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.

"Detik itu juga, aku menembaknya, 2 kali di dahi. Dor! Dor! Tembakan kedua melumpuhkannya, ia lalu jatuh ke lantai, di depan tempat tidurnya. Lalu, aku menembaknya lagi, Dor! Di tempat yang sama."

Si Penembak mengaku menggunakan senjata EOTech red-dot holo sight. "Osama tewas. Ia sama sekali tak bergerak. Lidahnya terjulur ke luar."

Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, Osama menghembuskan napas terakhir. "Aku masih ingat, ia menghela napas terakhirnya. Saat itu aku berpikir, apakah ini hal terbaik yang aku lakukan, atau sebaliknya, yang terburuk."

Osama tewas dengan dahi pecah membentuk huruf "V", organ dalam kepalanya merembes keluar. "Sesuatu yang orang AS tak ingin mengetahuinya."

Tutup al-Aqsa, Yordania: Israel Negara Teroris


Israel dan Yordania terikat pernjanjian perdamaian, namun Amman dengan lantang memprotes penutupan Masjid Al-Aqsa dan menyebut Israel negara teroris.

Hayel Daoud, menteri urusan Islam Yordania, mengatakan penutupan Masjid Al-Aqsa adalah eskalasi berbahaya yang tidak bisa diterima seluruh umat Islam.

Daoud mendesak masyarakat internasional bertindak, dan menekan Israel untuk menghentikan niatnya mengambil alih Masjid Al-Aqsa.

Israel menutup Masjid Al-Aqsa setelah terjadi penembakan terhadap Rabbi Yehuda Glick, tokoh umat Yahudi sayap kanan yang berusaha memasuki tempat suci ketiga umat Islam. Yahudi mengklaim Masjid Al-Aqsa sebagai Temple Mount.

Tel Aviv melarang umat Islam dan Yahudi memasuki gerbang masjid sampai waktu tak ditentukan.

Tentara Israel juga menembak Muataz Hijazi, mantan tahanan Israel yang disebut tersangka penembak. Tidak ada penyelidikan terhadap penembakan itu, sehingga muncul kecurigaan justru tentara Israel yang melakukan penembakan itu agar Tel Aviv punya alasan menutup masjid.

Selama berbulan-bulan Yahudi berusaha memasuki halaman masjid untuk beribadah. Bentrokan tak terhindarkan. Tentara Israel kerap mengawal umat Yahudi masuk masjid, dan melarang umat Islam beribadah di dalamnya. (*inl)

Tutup al-Aqsa, Yordania: Israel Negara Teroris


Israel dan Yordania terikat pernjanjian perdamaian, namun Amman dengan lantang memprotes penutupan Masjid Al-Aqsa dan menyebut Israel negara teroris.

Hayel Daoud, menteri urusan Islam Yordania, mengatakan penutupan Masjid Al-Aqsa adalah eskalasi berbahaya yang tidak bisa diterima seluruh umat Islam.

Daoud mendesak masyarakat internasional bertindak, dan menekan Israel untuk menghentikan niatnya mengambil alih Masjid Al-Aqsa.

Israel menutup Masjid Al-Aqsa setelah terjadi penembakan terhadap Rabbi Yehuda Glick, tokoh umat Yahudi sayap kanan yang berusaha memasuki tempat suci ketiga umat Islam. Yahudi mengklaim Masjid Al-Aqsa sebagai Temple Mount.

Tel Aviv melarang umat Islam dan Yahudi memasuki gerbang masjid sampai waktu tak ditentukan.

Tentara Israel juga menembak Muataz Hijazi, mantan tahanan Israel yang disebut tersangka penembak. Tidak ada penyelidikan terhadap penembakan itu, sehingga muncul kecurigaan justru tentara Israel yang melakukan penembakan itu agar Tel Aviv punya alasan menutup masjid.

Selama berbulan-bulan Yahudi berusaha memasuki halaman masjid untuk beribadah. Bentrokan tak terhindarkan. Tentara Israel kerap mengawal umat Yahudi masuk masjid, dan melarang umat Islam beribadah di dalamnya. (*inl)

Tutup masjid al-Aqsa, Israel Deklarasikan Perang


Penutupan masjid Al-Aqsa oleh Israel menyusul penembakan seorang Yahudi garis keras adalah sama dengan "pernyataan perang," kata Presiden Palestina Mahmud Abbas.

"Eskalasi berbahaya Israel ini adalah pernyataan perang terhadap rakyat Palestina dan terhadap tempat-tempat suci bangsa Arab dan negara Islam," kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, seperti dikutip AFP.

"Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya di Yerusalem ini yang telah mencapai puncaknya lewat penutupan Masjid Al-Aqsa pagi ini," kata dia kepada AFP.

Kompleks peribadatan itu adalah tempat paling suci ketiga dalam Islam, namun ini juga menjadi titik paling suci bagi Yahudi yang menyebutnya sebagai Gunung Kuil karena pernah menjadi lokasi dua kuil Yahudi.

Kendati non Muslim diperbolehkan mengunjungi situs ini, Yahudi tidak diperkenankan berdoa di sana karena khawatir itu bisa mengganggu status quo yang rapuh di sana.

"Keputusan ini adalah tindakan yang berbahaya dan tantangan terang-terangan yang akan membawa kepada ketegangan dan ketidakstabilan lebih besar serta akan menciptakan atmosfer negatif nan berbahaya," kata dia.

"Negara Palestina akan mengambil semua langkah hukum agar Israel bertanggung jawab dan menghentikan serangan yang sedang berlangsung ini."

Israel memerintahkan kompleks peribadatan Islam itu ditutup bagi segala pengunjung, baik muslim maupun Yahudi, hari ini setelah insiden penembakan yang terjadi semalam lalu di mana seorang pria bersepeda motor berusaha menembak mati seorang aktivis Yahudi ultranasionalis yang sudah lama berjuang menjamin hak-hak beribadat Yahudi di alun-alun Al-Aqsa.

Beberapa jam kemudian, polisi menyerbu rumah seorang Palestina tersangka penembakan itu, dan memicu tembak menembak yang membuat pria Palestina itu terbunuh.

Yerusalem timur yang dihuni Arab dan diduduki Israel pada Perang Enam Hari 1967 dan kemudian dicaplok itu yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional, terus diguncang kekerasan sejak awal Juli. Hampir setiap hari terjadi bentrok antara pemuda Palestina bersenjatakan batu melawan polisi Israel, demikian AFP. (*ant)

DPR Terancam Terpecah Belah


Koalisi Indonesia Hebat (KIH) kembali bermanuver dengan membentuk parlemen sendiri atau tandingan buntut atas kekecewaan hasil pemilihan Pimpinan DPR, Pimpinan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan.

"Untuk menghindari parlemen yang tidak sehat, maka kami menunjuk pimpinan DPR sementara serta akan membentuk pimpinan komisi serta alat kelengkapan dewan lainnya sendiri," kata Juri bicara KIH Arif Wibowo di gedung Kura-Kura VII Jakarta, Rabu.

Menurut dia, koalisi ini juga akan menyusun pimpinan komisi-komisi serta alat kelengkapan dewan guna menyelaraskan kebijakan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Dia mengaku kesal karena setiap kali rapat paripurna, KIH tidak pernah dianggap dan terkesan dilecehkan oleh Koalisi Merah Putih (KMP) baik dalam pemilihan Pimpinan DPR maupun pimpinan Komisi dan alat kelengkapannya.

Terkait dengan itu, KIH juga akan mengajukan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) ke Presiden Jokowi mengenai masalah tersebut serta akan mengkaji ulang Undang-undang MD3.

"Segera diajukan Perppu ke Presiden dan mengkaji Undang-undang MD3 karena dinilai hanya menguntungkan kelompok tertentu," tandasnya.

Sementara Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Laiskodat menyatakan, cara-cara KMP terkesan akan menjatuhkan pemerintahan yang sah dengan melihat bagaimana cara mereka merebut kekuasaan di parlemen.

"Lima fraksi yang tergabung dalam KMP terkesan menyendara untuk menjatuhkan pemerintahan. Mereka sejak awal diduga punya niat buruk untuk menjegal presiden dalam menjalankan tata negara," sebutnya.

Ia mengemukakan, parlemen yang saat ini berkuasa memegang kekuasaan seluruh pimpinan di DPR begitu otoriter dan mengunakan politik kotor sehingga kebijakan-kebijakan presiden akan dimentahkan.

Lima fraksi dalam KIH, lanjutnya, yakni fraksi PDI-P, Nasdem, Hanura, PPP dan PKB sepakat membentuk parlemen sendiri karena dinilai KMP haus akan kekuasaan.

"Kami lima fraksi sepekat melawan itu dan tetap melaksanakan parlemen sendiri dan menjalankan rapat paripuna dan rapat lainnya sendiri," tegasnya.

Mengenai tempat rapat dan ruangan komisi-komisi untuk parlemen sementara, Ari wibowo yang menjadi juru bicara dalam pertemuan dihadiri puluhan anggota KIH itu, mengatakan akan dipikirkan kemudian.

"Tentu akan dikondisikan, mereka jalan kita juga akan jalan ruangannya nanti kita fikirkan di mana tempatnya,"papar dia.

Dalam pertemuan itu lima fraksi bersepakat menujuk pimpinan DPR sementara yakni Arif Wibowo dari fraksi PDI-P, Victor Laiskodat dari fraksi Nasdem, Daniel Johan dari PKB, Saiful dari fraksi PPP dan Dosie Iskandar dari Hanura.

Politisi Golkar Tantomi Yahya menyatakan pembentukan parlemen tandingan adalah kesalahan instusional.

"Kalau seperti itu adanya biarkan masyarakat yang menilai, kami tetap menjalankan pekerjaan sebagai anggota perwakilan rakyat," ujar Wakil Ketua Komisi I terpilih itu.

Sebelumnya, hasil pemilihan pimpinan komisi mulai Komisi I, Komisi,II, Komisi III,Komisi IV, Komisi VI, Komisi VIII, Komisi IX dan Komisi X didominasi orang-orang Koalisi Merah Putih.

Sementara pimpinan tiga komisi lainya yakni Komisi V, Komisi VII dan Komisi XI belum ditentukan. (*ant)

DPR Terancam Terpecah Terbelah


Koalisi Indonesia Hebat (KIH) kembali bermanuver dengan membentuk parlemen sendiri atau tandingan buntut atas kekecewaan hasil pemilihan Pimpinan DPR, Pimpinan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan.

"Untuk menghindari parlemen yang tidak sehat, maka kami menunjuk pimpinan DPR sementara serta akan membentuk pimpinan komisi serta alat kelengkapan dewan lainnya sendiri," kata Juri bicara KIH Arif Wibowo di gedung Kura-Kura VII Jakarta, Rabu.

Menurut dia, koalisi ini juga akan menyusun pimpinan komisi-komisi serta alat kelengkapan dewan guna menyelaraskan kebijakan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Dia mengaku kesal karena setiap kali rapat paripurna, KIH tidak pernah dianggap dan terkesan dilecehkan oleh Koalisi Merah Putih (KMP) baik dalam pemilihan Pimpinan DPR maupun pimpinan Komisi dan alat kelengkapannya.

Terkait dengan itu, KIH juga akan mengajukan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) ke Presiden Jokowi mengenai masalah tersebut serta akan mengkaji ulang Undang-undang MD3.

"Segera diajukan Perppu ke Presiden dan mengkaji Undang-undang MD3 karena dinilai hanya menguntungkan kelompok tertentu," tandasnya.

Sementara Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Laiskodat menyatakan, cara-cara KMP terkesan akan menjatuhkan pemerintahan yang sah dengan melihat bagaimana cara mereka merebut kekuasaan di parlemen.

"Lima fraksi yang tergabung dalam KMP terkesan menyendara untuk menjatuhkan pemerintahan. Mereka sejak awal diduga punya niat buruk untuk menjegal presiden dalam menjalankan tata negara," sebutnya.

Ia mengemukakan, parlemen yang saat ini berkuasa memegang kekuasaan seluruh pimpinan di DPR begitu otoriter dan mengunakan politik kotor sehingga kebijakan-kebijakan presiden akan dimentahkan.

Lima fraksi dalam KIH, lanjutnya, yakni fraksi PDI-P, Nasdem, Hanura, PPP dan PKB sepakat membentuk parlemen sendiri karena dinilai KMP haus akan kekuasaan.

"Kami lima fraksi sepekat melawan itu dan tetap melaksanakan parlemen sendiri dan menjalankan rapat paripuna dan rapat lainnya sendiri," tegasnya.

Mengenai tempat rapat dan ruangan komisi-komisi untuk parlemen sementara, Ari wibowo yang menjadi juru bicara dalam pertemuan dihadiri puluhan anggota KIH itu, mengatakan akan dipikirkan kemudian.

"Tentu akan dikondisikan, mereka jalan kita juga akan jalan ruangannya nanti kita fikirkan di mana tempatnya,"papar dia.

Dalam pertemuan itu lima fraksi bersepakat menujuk pimpinan DPR sementara yakni Arif Wibowo dari fraksi PDI-P, Victor Laiskodat dari fraksi Nasdem, Daniel Johan dari PKB, Saiful dari fraksi PPP dan Dosie Iskandar dari Hanura.

Politisi Golkar Tantomi Yahya menyatakan pembentukan parlemen tandingan adalah kesalahan instusional.

"Kalau seperti itu adanya biarkan masyarakat yang menilai, kami tetap menjalankan pekerjaan sebagai anggota perwakilan rakyat," ujar Wakil Ketua Komisi I terpilih itu.

Sebelumnya, hasil pemilihan pimpinan komisi mulai Komisi I, Komisi,II, Komisi III,Komisi IV, Komisi VI, Komisi VIII, Komisi IX dan Komisi X didominasi orang-orang Koalisi Merah Putih.

Sementara pimpinan tiga komisi lainya yakni Komisi V, Komisi VII dan Komisi XI belum ditentukan. (*ant)

Penghina Jokowi Tulang Punggung Keluarga


Mursida (48), ibu Muhammad Arsyad alias Imen (24) siap menjadi jaminan untuk penangguhan penahanan putra pertamanya itu yang kini mendekam di Mabes Polri.

Mursidah merupakan ibu dari seorang pembantu tukang sate Muhammad Arsyad alias Imen (24) yang menjadi tersangka kasus penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

"Jaminannya ibu, ibu siap memberikan jaminan penangguhan penahanan," kata pengacara MA, Abdul Aziz di Mabes Polri, Kamis (30/10/2014).

Bukan cuma keluarga yang siap menjadi jaminan, tapi tersangka Imen juga bersedia untuk kooperatif kerjasama selama pemeriksaan penyidik disini.

Mursidah berharap anaknya itu bebas karena Imen merupakan penopang hidup keluarga, adiknya masih banyak.

"Saya pusing, saya kasihan sama anak saya. Dia penopang hidup saya dan adik-adiknya masih banyak ada tiga, dia anak pertama dari empat bersaudara," ujar Mursidah.

Jaminkan Dirinya demi Imen

Imen merupakan tukang sate, dan ditahan karena diduga menghina Jokowi dan Megawati. Dia dilaporkan pada April 2014, dan baru ditahan pada 23 Oktober lalu.

"Jaminannya ibu. Ibu siap memberikan jaminan penangguhan penahanan," kata pengacara MA, Abdul Aziz di Mabes Polri, Kamis (30/10/2014).

Ia mengatakan, bukan cuma keluarga yang siap menjadi jaminan, tapi tersangka Imen juga bersedia untuk kooperatif kerjasama selama pemeriksaan penyidik di sini.

Tersangka Imen ditahan karena diduga mengedit gambar Jokowi dan Megawati Soekarnoputri, dengan tindakan yang dianggap masuk kategori pornografi. Hal itu terjadi saat pilpres Juli lalu.

Dia dilaporkan pada April 2014 lalu, saat Jokowi masih menjadi capres. Pihak Bareskrim mengatakan, pelapor mewakili Jokowi adalah Hendri Yosodiningrat, yang juga politisi PDI Perjuangan.

Gambar yang dikabarkan memuat wajah Jokowi dan wajah Ketua Umum PDIP Megawati dengan badan orang lain dalam pose yang tidak senonoh itu telah dihilangkan oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri. (*inl)

Mengapa Pembully Jokowi Ditangkap, Ini Kata Pengamat



Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit mengeluhkan aksi penangkapan Bareskrim Mabes Polri yang menangkap MA (23), karena mem-bully Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh Mabes Polri sangat melanggar kebebasan berpendapat yang selama ini digaungkan oleh Indonesia. Karenanya, dirinya melihat kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjukan kediktatorannya.

"Ini (MA) harus dibebaskan, kalau tidak Jokowi sebagai pemimpin bisa dicap diktator," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Arbi Sanit melanjutkan, penangkapan tersebut sangat tidak dibenarkan. Dia pun meminta Jokowi belajar kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sering di-bully dengan lontaran kata-kata yang parah oleh warga dunia maya (netizen).

amun, SBY hanya diam saja. Karena dia tahu, kebebasan menyampiakan pendapat tidak bisa dilarang. "Iya waktu dahulu SBY mukanya diganti jadi kerbau, dan SBY dibilang kerbau juga tidak melapor," tegasnya.

Dengan demikian, alangkah baiknya pihak Mabes Polri mengkaji kembali penangkapan tersebut, dan melihat apakah yang dilontarkan MA lewat akun Facebooknya memang tidak pantas dilakukan.

"Kalau bahasanya masih sopan itu berati tidak melanggar apa-apa, dan itu juga tidak jadi soal karena subtansi Indonesia adalah demokratis," pungkasnya. (*okezone)

Lihatlah: Video Brutalnya Polisi AS terhadap Kulit Hitam


Kebrutalan polisi AS, membunuh pria kulit hitam sakit jiwa dengan 45 tembakan di Michigan, terekam video.

Milton Hall, pria kulit hitam berusia 49 tahun itu, tewas oleh tembakan polisi di Saginaw tahun 2012. Ia ditembak delapan polisi yang masing-masing melepas tembakan enam kali.

Hall tak ubahnya boneka di lapangan tembak, dengan setiap polisi berusaha membidik kepala dan tubuhnya. Sebanyak 14 ditembakan diyakini menjadi penyabab kematiannya, lainnya tidak.

American Civil Liberties Unian (ACLU) merilis video ini, Senin (27/10) waktu setempat. Dua tahun lalu, saat peristiwa ini terjadi, orang kulit hitam marah.

Video juga memperlihatkan bagaimana insiden itu terjadi. Delapan polisi membunyikan bel ke seorang lelaki di tempat parkir penuh, dan seekor anjing mengeram ke arah orang miskin.

Hall tidak membawa senjata. Ia hanya membawa pisau lipat. Entah bagaimana polisi kemudian menembaknya.

ACLU menyerahkan rekaman itu ke perwakilan Organisasi Negara-negara AS sebagai upaya menekan pemerintah federal. ACLU hanya menginginkan para pejabat melihat bagaimana Hall tewas mengenaskan.

Februari lalu, Departemen Kehakiman mengatakan tidak menemukan cukup bukti adanya kesengajaan, yang menjadi dasar penuntutan terhadap delapan polisi itu.

Senin lalu, Mark FAncher -- pengacara ACLU dari Michigan -- mengatakan petugas tidak ubahnya regu tembak. Ia mengecam Departemen Kehakiman yang tidak menuntut polisi itu.

Fencher mengatakan insiden itu tidak hanya sembrono, tapi tidak adil, dan melanggar hak asasi Milton Hall untuk hidup.

WARNING Graphic Content:




29-11-1863: Sejarah Terbentuknya Palang Merah Internasional


Sejarah di Today in History mencatat 29 Oktober 151 tahun yang lalu atau pada 1863, sebagai tanggal terbentuknya Palang Merah Internasional. Saat itu, 18 negara bertemu di Jenewa dan setuju membentuk apa kini dikenal sebagai International Red Cross.

Berawal saat pasukan Austria dan Prancis bertempur sengit. Berujung pada sekitar 40.000 prajurit bergeletakan tewas atau dalam kondisi terluka.

Henry Dunant, seorang warga Swiss yang kebetulan melewati daerah itu untuk suatu urusan bisnis, merasa ngeri menyaksikan pemandangan tersebut. Prajurit menderita tanpa pelayanan medis.

Lalu ia mengajak penduduk setempat merawat mereka, dan menekankan bahwa prajurit dari kedua belah pihak harus diberi perawatan yang setara. Tak mengenal kawan atau lawan.

Sekembalinya ke Swiss, Dunant pun menerbitkan sebuah buku berjudul A Memory of Solferino (Kenangan dari Solferino), yang berisi dua usulan:

Pertama, agar pada masa damai didirikan perhimpunan-perhimpunan bantuan kemanusiaan yang memiliki juru rawat yang siap untuk merawat korban luka pada waktu terjadi perang

Kedua, agar para relawan yang akan bertugas membantu dinas medis angkatan bersenjata, diberi pengakuan dan perlindungan melalui sebuah perjanjian internasional.

Pada 9 Februari tahun 1863, sebuah perkumpulan amal bernama Perhimpunan Jenewa untuk Kesejahteraan Masyarakat membentuk sebuah komisi beranggotakan lima orang atau "Committee of the Five" untuk mewujudkan gagasan Dunant itu.

Beranggotakan Gustave Moynier, Guillaume-Henri Dufour, Louis Appia, Theodore Maunoir, dan Dunant, komisi tersebut kemudian mendirikan Komite Internasional Pertolongan Korban Luka, yang kemudian menjadi Komite Internasional Palang Merah atau ICRC.

Sejak saat itu, mereka terus mengembangkan gagasan Henry Dunant.

Atas undangan mereka, 18 negara dan empat lembaga filantropis menghadiri Konferensi Internasional di Jenewa pada tanggal 26-29 Oktober 1863. bertujuan untuk mengembangkan langkah-langkah yang memungkinkan untuk meningkatkan pelayanan medis di medan perang.

Konferensi ini dihadiri oleh 36 orang: 18 delegasi resmi dari pemerintah nasional, 6 delegasi dari organisasi non-pemerintah lainnya, 7 delegasi asing non-resmi, dan 5 anggota Komite Internasional.

Beberapa delegasi resmi di antaranya dari Baden, Bavaria, Prancis, Inggris, Hanover, Hesse, Italia, Belanda, Austria, Prusia, Rusia, Saxony, Swedia, dan Spanyol.

Di akhir pertemuan tersebut, pada 29 Oktober 1863, tercatat beberapa poin berikut:

- Memantau kepatuhan para pihak yang bertikai kepada Konvensi Jenewa;
- Mengorganisir perawatan terhadap korban luka di medan perang;
- Mengawasi perlakuan terhadap tawanan perang (Prisoners of War – POW) dan melakukan
  intervensi yang bersifat konfidensial dengan pihak berwenang yang melakukan penahanan;
- Membantu pencarian orang hilang dalam konflik bersenjata (layanan pencarian);
- Mengorganisir perlindungan dan perawatan penduduk sipil;
- Bertindak sebagai perantara netral antara para pihak yang berperang;

(Dokumen asli konferensi Jenewa)

Pada tanggal yang sama tahun 1998 di Today in History, terjadi kebakaran besar di diskotek ternama Swedia The Gothenburg. 63 Orang meninggal dan 200 lainnya terluka. Lalu pada 29 Oktober 2005, terjadi aksi pemboman di India yang menewaskan 60 orang. (Ein)

Amerika Serikat Kecam Keras Israel, Lho kok?


Amerika Serikat mengecam Israel karena berniat membangun 1.000 rumah lagi untuk pemukim Yahudi di timur Yerusalem, dan AS menilai tindakan itu "tidak sesuai" atau bertentangan dengan upaya perdamaian.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki pada Senin, mengatakan pemerintah Amerika Serikat "sangat prihatin" mendengar laporan tentang langkah pembangunan 1.000 unit rumah Yahudi oleh Israel, demikian laporan AFP.

Selain itu, ia mengatakan pejabat kedutaan AS sedang melakukan pembicaraan tingkat tinggi dengan para pemimpin Israel untuk mencari informasi lebih lanjut.

"Kami akan terus membuat posisi kami benar-benar jelas bahwa kami memandang aktivitas pemukiman itu sebagai langkah yang tidak sah dan jelas menentang unilateral dan akan berdampak pada masa depan Yerusalem," kata Psaki.

"Para pemimpin Israel telah mengatakan mereka akan mendukung upaya menuju solusi dua negara (Israel - Palestina), tetapi mereka bergerak maju dengan jenis tindakan yang bertentangan dengan upaya menuju perdamaian," tambahnya.

Pemerintah AS berulang kali mengecam langkah pembangunan permukiman Yahudi, baik di wilayah Tepi Barat maupun di timur Yerusalem, kota yang diklaim oleh pihak Israel dan Palestina sebagai ibu kota masa depan negara mereka dalam setiap perjanjian damai.

Namun, pemerintah AS gagal untuk bertindak sesuai kata-katanya mengingat terancam konsekuensi bertentangan dengan Israel, dan AS tetap menjadi sekutu utama negara Yahudi itu.

"Hubungan antara kami (Israel-AS) tak tergoyahkan," Psaki menegaskan.

"Ada kalanya kami tidak setuju dengan tindakan pemerintah Israel, termasuk ... masalah pembangunan permukiman, di mana kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang beberapa langkah-langkah yang diambil pemerintah Israel," kata dia.

"Kami menyatakan ketidaksetujuan itu kepada pihak Israel, tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak memiliki hubungan yang kuat dan tangguh yang terus berlanjut," ujar Psaki.

Israel merebut timur Yerusalem selama Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian mencaplok wilayah tersebut, di mana langkah itu tidak pernah didukung oleh masyarakat internasional.

Sebelumnya, Pemerintah Israel telah memberikan lampu hijau untuk rencana pembangunan 1.000 unit rumah tambahan untuk pemukim baru Yahudi di timur Yerusalem, wilayah Arab yang dicaploknya, kata seorang pejabat Israel.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memajukan rencana pembangunan lebih dari 1.000 unit rumah di Yerusalem -- sekitar 400 di Har Homa dan sekitar 600 di Ramat Shlomo," kata seorang pejabat di kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia mengacu pada dua permukiman yang berada di timur Yerusalem.

Namun, pejabat itu tidak menjelaskan dan menolak untuk berkomentar tentang dampak politik dan diplomatik dari langkah tersebut, terutama saat masyarakat Palestina dan internasional sudah dibuat marah dengan masuknya para pemukim Yahudi belum lama ini ke Silwan, lingkungan di timur Yerusalem, di mana telah terjadi bentrokan hampir setiap malam selama berbulan-bulan.

Pejabat Israel itu juga menyebutkan bahwa rencana pembangunan akan "dimajukan untuk proyek-proyek infrastruktur di Tepi Barat yang akan mencakup jalan-jalan bagi rakyat Palestina". (*ant)

Rakyat Irak Senang ‘Blackwater’ Diadili


Empat tentara bayaran dari kontraktor keamanan Blackwater akhirnya dinyatakan bersalah atas penembakan yang menewaskan 17 orang di Baghdad tahun 2007 silam, sebuah keputusan yang membuat girang warga Irak.

Banyak warga Irak yang mengaku tidak mengira keempatnya akan diadili. Pasalnya, biasanya para pelaku penembakan, apalagi dari Amerika sulit dihadapkan ke meja hijau di Irak.

Media The Guardian (23/10), mewawancarai seorang supir yang melintasi alun-alun Nisur, tempat insiden nahas yang juga melukai lebih dari 20 orang itu terjadi tujuh tahun lalu.

"Mereka seharusnya dihukum mati," kata supir tersebut, sebelum tancap gas.

"Saya terkejut mereka bisa diadili. Serangan seperti itu sering terjadi sejak itu, kebanyakan oleh militan, dan mereka tidak bisa diadili," kata seorang pria lainnya, Haithem al-Samarie.

Pengacara di Baghdad, Ahmed al-Azzawi mengatakan keputusan pengadilan di Washington Rabu lalu adalah hal penting bagi mereka yang kehilangan anggota keluarganya pada invasi Amerika.

Menurut dia, warga Amerika memiliki imunitas sehingga tidak bisa diadili. Namun dengan desakan dari media lokal dan asing, dan kegigihan keluarga korban menuntut keadilan, akhirnya para pelaku bisa diadili.

"Akhirnya hukum melakukan fungsinya. Saya tahu itu butuh waktu lama, tapi setidaknya keadilan ditegakkan," kata Azzawi.

Pada insiden 16 September 2007 lalu, Blackwater mengaku terpaksa melepaskan tembakan untuk melindungi diri dan diplomat yang mereka kawal. Namun, sekitar 100 saksi yang didatangkan dari Irak ke AS mengaku Blackwater melepaskan tembakan tanpa diprovokasi.

Peristiwa itu terjadi di saat reputasi tentara swasta Blackwater -yang berganti nama menjadi Xe Servei lalu Academi- sedang terpuruk karena dianggap kerap menindas rakyat Irak.

Mereka kerap melepaskan tembakan peringatan terhadap semua mobil yang mendekati rombongan mereka, padahal lalu lintas Baghdad sangat padat karena jalannya yang sempit.

Rakyat dan politisi Irak menganggap Blackwater adalah perpanjangan tangan yang keji dari tentara AS yang saat itu menginvasi negara tersebut.

Belum ada reaksi dari pemimpin Irak terkait putusan pengadilan kemarin, namun antusiasme warga sangat besar melihat keempatnya dibui.

"Saya akan sangat senang jika kriminal itu dipenjara. Tapi insiden itu terjadi sudah lama, dan sudah banyak yang lupa. Kami saat ini hanya mencoba bertahan," kata Umm Marwan, dari Baladiyat, wilayah timur Baghdad. (*cnn-indo)

Blackwater: Tentara Bayaran Amerika yang Haus Darah



Empat tentara bayaran Blackwater akhirnya divonis bersalah setelah membunuh 17 orang di Baghdad, Irak, tujuh tahun lalu. Kerap bekerja mengawal diplomat dan pengusaha di daerah konflik, Blackwater dianggap semena-semena terhadap warga setempat.

Pasukan bayaran Blackwater memicu ketakutan di Irak yang pada 2007 lalu dengan melepaskan tembakan yang menewaskan 17 orang di Alun-alun Nisur, Baghdad. Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada Rabu (23/10), pengadilan Washington memutuskan mereka bersalah pada kasus itu.

Keberadaan Blackwater di Afghanistan saat itu hanyalah sebagian kecil dari kontraktor keamanan yang beroperasi di wilayah konflik. Bahkan bisnis tentara outsourcing ini kian dicari, terutama setelah AS hengkang dari Afghanistan dan Irak.

Sejatinya AS tidak benar-benar meninggalkan dua negara tersebut, setelah selama lebih dari sepuluh tahun berperang dan menghabiskan dana miliaran dolar serta menewaskan 2.126 tentara.

Fiscal Times tahun lalu memberitakan bahwa AS meninggalkan puluhan ribu tentara bayaran di Afganistan.

Menurut lembaga Professional Overseas Contractors, tahun lalu ada sekitar 110.404 pasukan kontraktor yang bekerja di Afghanistan, sebanyak 33.444 di antaranya warga Amerika, sisanya warga setempat dan warga dari negara lain.

Mereka melakukan semuanya, mulai dari menyajikan makanan hingga mencukur rambut, sampai petugas keamanan. Selisih jumlah pasukan dari kontraktor swasta dan personel militer AS bahkan mencapai 40 ribu orang.

Kebanyakan mereka adalah tentara outsourcing yang bekerja untuk Kementerian Luar Negeri AS dalam melindungi diplomat dan Kedutaan Besar.

Artinya, mereka dipersenjatai dan berhak membunuh seseorang yang mengancam atas nama pemerintah Amerika Serikat.

Blackwater yang saat ini mengubah namanya menjadi Academi adalah salah satu perusahaan paling kuat dan berpengaruh di wilayah konflik internasional.

Namun masih banyak lagi perusahaan sejenis yang menawarkan jasa tentara pengamanan, seperti DynCorp, ArmourGroup dan Erynis.

Bisnis menggiurkan

Ramainya pemain di sektor ini bisa dimaklumi, pasalnya ini adalah bisnis bernilai US$100 miliar. Bahkan menurut para ahli, saat ini jumlah perusahaan militer swasta lebih banyak ketimbang jumlah negara anggota PBB.

Mereka juga tidak main-main terjun di bisnis ini. Mulai dari persenjataan hingga perangkat tempur canggih yang biasanya dimiliki oleh negara besar ada di tangan mereka.

Menurut data tahun 2007 lalu, dikutip dari The Guardian, Blackwater telah menurunkan pasukannya di sembilan negara di dunia. Tahun itu personelnya sudah mencapai 21 ribu orang.

Walau berbahaya, pekerjaan sebagai tentara bayaran lebih menggiurkan bagi mantan militer atau pasukan khusus. Gajinya bisa mencapai US$1000 per hari, jauh lebih besar dari gaji harian tentara pemerintah.

Perusahaan yang didirikan Erik Prince ini memiliki lebih dari 20 pesawat, termasuk helikopter serbu. Mereka juga mengembangkan sendiri kendaraan lapis baja dan perangkat mata-mata.

Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri AS tidak mengumumkan berapa uang yang mereka habiskan untuk menyewa tentara outsourcing.

Namun menurut analisa Pusat Strategi dan Studi Internasional, CSIS, Kementerian Pertahanan AS diperkirakan merogoh kocek US$375 miliar untuk menyewa militer outsourcing pada 2011, meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2000.

Tren berlanjut

Diperkirakan tren penggunaan tentara outsourcing akan terus berlanjut di masa depan.

Namun pengamat politik dari lembaga think tank RAND Corporation, Molly Dunigan, mewanti-wanti pemerintah AS untuk berhati-hati menggunakan jasa tentara swasta ini, agar kejadian tahun 2007 tidak terulang lagi.

Dunigan dalam tulisannya di The Christian Science Monitor tahun lalu mengatakan bahwa menurut survei RAND tahun 2008, 35 persen diplomat yang menyewa tentara swasta di Irak antara tahun 2003 dan 2008 menanggung kerugian akibat ulah pasukan sewaan itu.

"Hampir 40 persen tentara swasta ini bertindak mengancam, arogan, sering berkelahi saat diturunkan, termasuk melempari warga setempat hanya untuk membuka jalan," kata Dunigan.

ISIS ‘Tebar Pesona’ di Lebanon


Sheikh Nabil Rahim tersentak mendengar kemarahan pemuda di kawasan miskin Tripoli, kota terbesar kedua Lebanon sekaligus pusat komunitas Muslim Sunni di Lebanon.

"Mereka bilang, kami menghendaki ISIS datang kemari. Namun, mereka sebenarnya belum pernah berbicara langsung dengan anggota ISIS," papar Rahim, ulama Salafi di Tripoli yang sempat dipenjara atas dakwaan terorisme.

Dukungan terhadap ISIS sangat kentara di Bab-el-Tabbaneh, salah satu kawasan Tripoli. Di tempat ini pada malam-malam, meretas serangan berupa lemparan granat atau tembakan senjata api yang menyasar pos-pos pemeriksaan militer.

Mural bergambar bendera hitam dan putih khas ISIS terpampang di sisi-sisi bangunan pada tepian jalan-jalan utama.

Mengingat lokasi Lebanon yang terpisahkan dari wilayah ISIS oleh daerah rezim Suriah, ISIS tampaknya tak akan mampu mengambil alih Tripoli dalam waktu dekat.

Tetap saja, Tripoli dihadang ancaman dari dalam kawasannya sendiri.

Di antara komunitas Sunni Lebanon —sebanyak 27% dari total populasi, menurut Badan Intelijen AS (CIA)— ISIS menemukan lahan subur. Akarnya adalah kebencian dan keterasingan yang sama dengan yang akhirnya melebar di Suriah dan Irak.

"Terdapat ketidakadilan, marginalisasi di sini," papar Mouin Merheby, anggota Parlemen Lebanon dan pejuang komunitas Sunni di Tripoli dan utara Lebanon.

Konflik Sunni-Syiah Lebanon

Perang saudara selama 15 tahun di Lebanon berakhir pada 1990. Perang diakhiri lewat kesepakatan yang semestinya dapat memberdayakan kelompok Sunni. 

Salah satu caranya lewat penguatan posisi perdana menteri (PM), yang harus berasal dari kelompok Sunni. Cara itu mengorbankan jabatan presiden, yang selalu dipegang sosok Kristen.

Keadaan mulai berubah setelah pembunuhan terhadap mantan PM Rafik Hariri pada 2005. Sejumlah pendukungnya menuding rezim Suriah dan Hizbullah, yang sama-sama beraliran Syiah. 

Kelompok Sunni kehilangan pemimpin karismatik yang moderat.

Sejak saat itu, kelompok Sunni Lebanon hidup dalam kecemasan. Hizbullah, yang mengelola milisi bersenjata, mulai mendominasi Lebanon. Peralihan ini kian tampak sesudah Hizbullah merebut kawasan kunci Sunni di Beirut pada 2008.

Milisi Syiah, Hizbollah Lebanon

Di kawasan yang sebentar-sebentar dilanda konflik sektarian, ketidakadilan semacam ini semakin berkobar sejak Hizbullah secara langsung campur tangan dalam perang sipil Suriah. 

Mereka membantu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang Syiah melawan pemberontak Sunni.

"Ada masalah besar. Situasi ini tidak seimbang," papar Nohad Machnouk, menteri dalam negeri pemerintahan koalisi Lebanon. Ia merupakan salah satu politikus Sunni terkemuka. 

"Sunni merasa Hizbullah di Suriah tengah melawan mereka. Kaum Sunni selalu merasa dibatasi ketika melakukan ini-itu. Sementara partai lain seperti Hizbullah, di lain sisi, bisa melakukan semuanya."

Mereka yang frustrasi lantas beralih ke ISIS. Namun, "hingga kini jumlahnya sedikit sekali," papar Machnouk dalam suatu wawancara. 

"Saya tegaskan: sampai sekarang. Semua bergantung pada perkembangan kondisi di Irak dan Suriah… Kami adalah bagian dari kawasan ini. Kami sekarang terlibat dalam perang Suriah sekaligus perang Irak." (*wsj)

Alasan Mengapa Kekhalifahan Islam Didukung


Pada bulan Juni, kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS menyatakan pembentukan kekhalifahan yang meliputi sebagian wilayah Suriah dan Irak.

Dimata pers barat, "ISIS terkenal brutal jauh dari pemahaman Islam pada umumnya tentang kekhalifahan," lapor wartawan BBC Edward Stourton.

Namun survei yang dilakukan Gallup pada tahun 2006 tentang warga Islam di Mesir, Maroko, Indonesia, dan Pakistan menyebutkan dua pertiga responden mendukung tujuan "menyatukan semua negara Islam" dalam sebuah khalifah baru.

"Khalifah" yang berasal dari kata Arab berarti wakil atau pengganti dan di dalam al-Quran hal ini dikaitkan dengan pemerintahan yang adil.

Dan bagi warga Islam Sunni saat ini, yang kebanyakan hidup di bawah rezim otokratis, ide sebuah kekhalifahan berdasarkan prinsip pemerintahan tanpa paksaan, kemungkinan besar sangat menarik.

Emir and Caliph of Al-Andalus
Abd-ar-Rahman III (889- 961) - Emir dan
Khalifah Al-Andalus.
Sebagian umat Islam juga tertarik dengan kekhalifahan karena hal ini membangkitkan kebesaran Islam.

Zaman Khalifah yang Benar diikuti oleh kekhalifahan kerajaan Umayyad dan Abbasid.

Masa Keemasan Islam juga ditandai dengan kebesaran pemikiran dan kreatifitas kebudayaan.

Istana Abbasid di Baghdad menganggap penting sastra dan musik, di samping kemajuan bidang kedokteran, ilmu pengetahuan dan matematika.

ISIS menggunakan berbagai unsur sejarah kekhalifahan untuk mencapai tersebut.

"Seragam hitam dan bendera kelompok ini mirip dengan jubah hitam pakaian kerajaan Abbasid di abad ke delapan," kata ahli sejarah Hugh Kennedy.

Nama asli mereka, Negara Islam Irak dan Levant mengingatkan orang pada masa ketika tidak terdapat batas wilayah pada kedua negara.

Hal ini menyebabkan kedua wilayah ini menjadi bagian dari kekhalifahan besar Islam.

Dan keberhasilan ISIS sejauh ini menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah tampaknya dipandang mewakili kuatnya keinginan bagi terbentuknya kekhalifahan. (*bbc)

Politisi partai Anti-Islam jadi Mualaf yang bikin Geger Perancis


"Saat membaca Alquran secara menyeluruh, saya paham bahwa agama ini lebih terbuka."

Seorang politisi sayap kanan Perancis memutuskan untuk memeluk Islam. Tidak hanya itu, anggota partai anti-imigrasi Front National ini juga mengirim video tentang pujian kepada Alquran dan ajakan anggota partai lainnya untuk memeluk Islam.

Dalam videonya, politisi bernama Maxence Buttey itu mengatakan Islam telah disudutkan dan sangat jauh dari yang digambarkan dalam media. The Telegraph mengatakan, politisi 22 tahun itu menyamakan Partai FN dengan Islam yang menentang kesewenang-wenangan terhadap yang lemah.

"Seperti Islam, Partai FN membela yang rakyat yang lemah. Partai mencela suku bunga yang tinggi yang dikenakan pada utang negara kita dan Islam menentang praktek riba," kata Buttey kepada harian Perancis, Le Parisien.

Keputusan Buttey memeluk Islam baru diketahui koleganya di Partai FN, setelah dia mengirimkan video yang memuji keutamaan Alquran dan meminta mereka menjadi muslim juga.

Kontan saja video itu mengejutkan koleganya di partai. Mereka akan segera mengumumkan penangguhan terhadap keanggotaan Buttey di sebuah komite regional partai.

"Agama adalah pilihan pribadi yang saya hormati tapi jangan sampai masuk ke dalam lingkup kegiatan politik," kata Jordan Bardella, sekretaris partai. "Video dakwah Buttey tidak dapat diterima."

Selama ini, partai ketiga terbesar di Perancis yang diketuai Marine Le Pen itu selalu menyuarakan anti-Islam dalam agenda politiknya. Dia mewarisi partai dari ayahnya, Jean-Marie Le Pen yang beberapa kali tersandung kasus rasialisme dan anti-Semit.

Le Pen menyatakan keberatan jika sekolah-sekolah di Perancis menyediakan makanan halal bagi siswa muslim. Pernyataan ini menjadi kontroversi di Perancis menyusul larangan menggunakan cadar dan kerudung di tempat-tempat publik dan sekolah-sekolah pemerintah.

Sementara itu, Buttey mengatakan dia memeluk Islam karena tidak mempercayai hasil penyelidikan resmi serangan WTC 11 September. Dia juga meragukan keterlibatan warga Perancis, Mohammed Merah, yang diduga terinspirasi Al Qaeda, melakukan pembunuhan terhadap tujuh orang di selatan Perancis pada 2012.

"Beberapa pemilih saya pasti akan kecewa dengan pilihan saya. Tapi saya siap menjelaskan kepada mereka bahwa Islam mempunyai misi untuk menyatukan umat manusia."

Buttey juga membela Islam dari kampaye menyesatkan yang dibangun sebagian media Barat. "Saya juga menentang niqab," katanya, menambahkan bahwa Islam tidak menyuruh umatnya memancung kepala seperti yang dilakukan ISIS.

"Saat membaca Alquran secara menyeluruh, saya paham bahwa agama ini lebih terbuka."

Buttey bukan politisi pertama yang memeluk Islam setelah mempelajarinya cukup lama. Tahun 2013, politisi sayap kanan Partai Freedom (PVV) di Belanda, juga memeluk Islam setelah melakukan kajian mendalam terhadap Islam.

Dia adalah salah satu pemimpin partai yang membantu pembuatan film penghinaan terhadap Islam, Fitna, pada 2008. Namun setelah mendapat protes dari muslim di seluruh dunia, Doom mulai mempelajari Islam secara mendalam dan akhirnya pada tahun 2013 dia memutuskan menjadi mualaf. (*dream)

(Ism, Sumber: OnIslam.net)

Pilih Ryamizard, Jokowi Dikecam Pegiat HAM Internasional


Organisasi yang memantau kasus Timor Leste dan Indonesia yang berkantor di New York, Amerika Serikat, East Timor and Indonesia Action Network (ETAN), mengecam keputusan Presiden Joko "Jokowi" Widodo karena memilih Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan. 

Koordinator ETAN, John M. Miller, menilai pemilihan Ryamizard sebagai menteri menunjukkan Jokowi tidak serius dengan janjinya untuk mempromosikan hak asasi manusia atau menjangkau Papua Barat.

"Dia (Ryamizard) adalah warisan masa lalu dengan riwayat pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan tentara, mengancam pengkritik HAM, dan mencampuri urusan sipil," kata Miller dalam rilis pers yang diterima Tempo, Senin, 27 Oktober 2014.

ETAN juga menulis saat berkampanye Jokowi terlihat menyambut positif upaya untuk menegakkan keadilan bagi pelanggaran HAM di masa lalu. Jokowi juga berjanji akan membuat dialog dengan Papua Barat.

Dalam rilis itu, dikutip pula perbincangan Ryamizard dengan majalah Time. Dalam wawancara itu, Ryamizard mengaku mengawasi pelaksanaan darurat militer di Aceh pada Mei 2003 yang telah menewaskan ratusan nyawa.

"Tugas kami adalah untuk menghancurkan kemampuan militer GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Isu keadilan, agama, otonomi, kesejahteraan sosial, dan pendidikan bukanlah urusan militer Indonesia," kata Ryamizard saat itu.

Dalam wawancara yang sama, pria 64 tahun ini juga berkata, "Pasukan saya mengeksekusi anak-anak yang tidak bersenjata. Jika mereka bersenjata, mereka akan ditembak karena anak-anak dan wanita juga bisa membunuh". (Baca: Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard)

Memilih Ryamizard, kata Miller, sama saja dengan memutuskan hubungan masa lalu atas pelanggaran HAM. "Kurangnya akuntabilitas untuk masa lalu dan pelanggaran HAM yang berlangsung dapat mengancam kemajuan masyarakat dalam jangka panjang," kata Miller.

Disesalkan

Pengamat pertahanan dari Imparsial Al Araf mengatakan langkah Presiden Joko Widodo memilih Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan kurang tepat. Musababnya, pensiunan militer tak pantas jika mengisi posisi Menteri Pertahanan.

"Idealnya berdasar pengalaman selama ini, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Pertahanan berasal dari kalangan sipil," kata Al Araf saat dihubungi Tempo, Ahad, 26 Oktober 2014. Dia menganggap Menteri Pertahanan dari kalangan sipil lebih netral menjadi penghubung antara pemerintah pusat dengan TNI. 

Sebagai contoh, reformasi peradilan TNI berpotensi terhambat jika menteri pertahanannya bekas prajurit. Musababnya akan muncul kemungkinan Menteri Pertahanan akan membela institusi militer yang telah membesarkan namanya.

"Terlebih Ryamizard, muncul potensi resistensi penegakan hukum bagi prajurit yang melanggar. Sebab rekam jejak Ryamizard saat menjabat KSAD pernah membela prajurit Kopassus yang membunuh Ketua Presidium Dewan Papua Dortheys Hiyo Eluay pada November 2001," terang Al Araf.

Selain itu, Al Araf juga khawatir Ryamizard kurang tepat untuk membangun kekuatan militer sesuai visi kemaritiman Presiden Joko Widodo. Musababnya Ryamizard adalah mantan Jenderal di Angkatan Darat, walhasil dianggap kurang paham dengan pengembangan kekuatan maritim. (*tempo)

Konspirasi Menghapus Al-Aqsa, Kenapa?


Oleh Mazen Hammad

Di tengah 'asap pekat' di atas atmosfer Timur Tengah, proyek busuk pembangunan pemukiman Yahudi berlangsung massiv. Proyek sistematis membunuh hak-hak Islam bersejarah di halaman Masjid Al-Aqsha dan di kota Al-Quds. Hak-hak itu kini menjadi target tindakan permusuhan dan kekerasan yang dilindungi oleh pasukan resmi pemerintah penjajah Zionis. 

Zionis yang mengklaim berhak membagi dan mengatur kewenangan area, waktu ritual agama dan entitas di Al-Aqsha, termasuk kewenangan politik. Ya, di tempat suci milik umat Islam. Padahal sesungguhnya bukan ritual beribadah yang diberikan kepada Yahudi namun tindakan penistaan terhadap tempat suci.

Lihatlah, bagaimana di saat parlemen Knesset Israel detik-detik ini bersiap mengesahkan UU menetapkan denda kepada warga Palestina yang melarang dan menghalangi warga Yahudi melakukan ritual agama di dalam Masjid Al-Aqsha. Denda 20 ribu dolar US bukanlah nilai kecil bagi warga yang hidup dalam penjajahan. 

Tiba-tiba aleg Israel dari Partai Likud ekstrim Moshe Zalman Feiglin ikut menggerebek Masjid Al-Aqsha dengan alasan karena mengklaim Hamas dan ISIS menguasai Jabal Haikal (bukit yang diklaim tempat Solomon Temple yang itu merupakan lokasi utama Masjid Al-Aqsha). Feiglin menuding para penjaga Al-Aqsha itu dikendalikan oleh Hamas yang menghalangi warga Yahudi masuk ke masjid.

Dari sejumlah laporan media dan lembaga-lembaga Yahudi yang mengawasi gerak gerik Yahudi di Al-Quds dapat disimpulkan bahwa Al-Aqsha bukan saja menghadapi bahaya pembagian dan pemetaan wilayah dan waktu saja seperti yang terjadi terhadap masjid Ibrahim di Hebron, namun juga menghadapi bahaya pembangunan sinagog besar di area suci umat Islam itu. 

Ada sebanyak 27 lembaga dan yayasan berbasis pemukiman Yahudi bekerja sepanjang hari untuk menyiapkan pembangunan Kuil III yang mereka klaim resmi mendapatkan dukungan dari enam kementerian pemerintah Israel.

Gagasan pembangunan Kuil III dengan mengorbankan Al-Aqsha dan Kubah Shokhroh sudah sejak lama didengungkan oleh kelompok Zionis. Namun dalam pecan-pekan terakhir, poryek ini mengalami kemajuan pesat dan massiv karena memanfaatkan dunia internasional dan regional Arab dengan isu bahaya ISIS. Hal itu dibuktikan dengan usaha massiv dan intens penggerebekan yang dilakukan warga Yahudi ke Masjid Al-Aqsha dengan klaim mencari berkah.

Tapi yakinlah bahwa Kuil III yang diyakini masuk dalam idelogi penting agama dan politik entitas zionis yang sedang sakit akut menjelang akan terhapusnya dari peta dunia. (at/infopalestina/Al-Wathan Qatar)

Konfrontasi Sengit Meletus di Yerusalem


Saat ini konfrontasi sengit sedang meletus antara pasukan penjajah Zionis dengan para pemuda Palestina di al Quds di sejumlah perkampungan kota al Quds.

Sumber-sumber Palestina mengatakan, di pos militer Qalindia di selatan al Quds terjadi bentrokan sengit antara pemuda Palestina dan pasukan penjajah Zionis. Hal yang sama juga terjadi di perkampungan al Mathar dan Elram di utara kota al Quds.

Sebelumnya puluhan dari keluarga Abdul Rahman Shalwadi (remaja Palestina yang gugur ditembak polisi Zionis) dan warga al Quds, menjelang tengah malam kemarin, memakamkan jasad Shalwadi di pemakaman Yusufiyah di pintu al Asbat di al Quds.

Akibat penculikan dan pembunuhan bocah al Quds Muhammad Abu Khidhir, kota al Quds mengalami gerakan rakyat Palestina secara meluas. Ketegangan semakin meningkat menyusul peristiwa meninggalnya Abdul Rahman Shalwadi yang ditembak polisi Zionis.

Para saksi mata mengatakan, konfrontasi terjadi di perkampungan at Tur, Silwan dan Shawanah. Para pemuda Palestina melempari kereta ringan Zionis dengan batu di daerah Shaafat, utara al Quds.

Kereta ringan Zioni ini membelah kota Shaafat untuk menghubungkan "Jerusalem Barat" dengan permukiman-permukiman Yahudi Bisgat Zeev dan Nabi Yakub yang berdiri di atas tanah Palestina di utara al Quds.

Pasukan kepolisian Zionis juga mengatakan bahwa para pemuda Palestina melempari batu traktor-traktor milik pemerintah kota Zionis di al Quds yang berada di Silwan, selatan masjid al Aqsha.

Kepolisian Zionis menyatakan, "Polisi membubarkan para demonstran tanpa ada korban jiwa." Menurut kepolisian Zionis, "Puluhan pemuda bercadar menutup jalan kampung at Tur, menggunakan ban-ban yang dibakar. Mereka melempari batu dan bom molotov, sementara ada pasukan polisi di lokasi."

Perkampungan al Quds mengalami konfrontasi yang terus berlangsung di berbagai wilayah antara pemuda Palestina dengan pasukan Zionis. Pihak otoritas penjajah Zionis sendiri telah menggambil langkah-langkah represif untuk menekan dan mencegah meletusnya intifadhah di al Quds.

Zionis Geledah Rumah-rumah

Pasukan penjajah Zionis semalam menyerbu kota Silwad di timur laut Ramallah, wilayah tengah Tepi Barat, dan melakukan penggeledahan pada sejumlah rumah warga Palestina di sana.

Sumber-sumber media mengatakan bahwa bentrokan dan konfrontasi terjadi antara pemuda Palestina dan pasukan penjajah Zionis yang melontarkan bom-bom suara dan peluru karet. Sampai saat itu belum ada kabar adanya korban jiwa.

Disebutkan bahwa warga daerah Silwad pada Sabtu siang kemarin memakamkan jasad Urwah Hamad, bocah berusia 14 tahun yang meninggal dunia pada Jum'at lalu setelah ditembak pasukan penjajah Zionis dalam konfrontasi yang terjadi di kota tersebut saat pawai solidaritas untuk al Aqsha.

Pada hari Ahad kemarin daerah Silwad terjadi pemogokan bisnis dan sekolah-sekolah diliburkan sebagai bentuk ungkapan belasungkawa atas meninggalnya Urwah Hammad. (*infoplestine)

Menteri Jokowi ini Cuma Tamat SMP



Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan nama-nama menteri yang bakal bekerja bersamanya selama kurun waktu 5 tahun. Dalam kabinet yang diberi nama 'Kabinet Kerja' Jokowi akan dibantu oleh 34 menteri yang terdiri dari kalangan profesional dan politisi partai.

Dari nama-nama tersebut, Jokowi menunjuk Direktur Utama PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi berbeda dengan menteri yang lain yang mana latar pendidikannya rata-rata perguruan tinggi. Susi hanyalah seorang pengusaha dengan ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005.

TAK MINDER

Namun, Susi mengaku tak minder dengan kondisi tersebut. Bahkan, dengan percaya diri mengatakan jika dia seorang profesional.

"Saya tidak berpendidikan seperti anggota kabinet tapi saya pikir, saya klaim saya seorang profesional," kata dia Jakarta, Minggu(26/10/2014) malam.

Pernyataan tersebut bukanlah hisapan jempol semata. Terbukti dari tangan dinginnya PT ASI Pudjiastuti Aviation yang mulanya hanya mengelola dua pesawat, sekarang berkembang menjadi 50 pesawat.

"Saya kerja 33 tahun dengan baik, telah membuktikan sebuah dedikasi yang total yang komitmen dengan segala passion bikin perusahan cantik," tuturnya.

Meski demikian, dengan ditunjuknya menjadi menteri berarti berakhir pula kedudukannya sebagai direktur utama untuk kemudian dilimpahkan ke penggantinya Presiden Komisaris Sudrajat.

"Pada hari ini saya mengundurkan diri melangkah ke depan bantu kabinet kerja Jokowi," tandas dia. (*lip6)


Anggota Front National Masuk Islam, Perancis Gempar


Maxence Puttey, anggota dewan Partai Front Nasional Prancis, membuat tindakan mengejutkan dengan mendeklarasikan diri sebagai Muslim. Ia juga mengajak anggota partai sayap kanan itu memeluk Islam.

Sejumlah koran Prancis mengatakan tindakan Puttey membuat Marine Le Pen, orang nomor satu di Partai Front Nasional Prancis, kehilangan muka dan mencak-mencak. Marine dikabarkan mencoret Puttey dari keanggotaan partai dan dewan lokal.

Puttey adalah anggota dewan lokal di pinggiran Prancis. Usianya masih 22 tahun, dan aktif berkampanye di Noisy-le-Grand.

Ia dibesarkan sebagai pemeluk Katolik Roma, tapi membaca banyak kitab agama-agama lain. Salah satunya Alquran.

Menurut Puttey, dirinya membaca Alkitab sejak kecil dan telah lama menyadari ketidak-konsitenan kitab suci itu. Menurutnya, jika ada kitab yang sejalan dengan cita-cita Front Nasional, mungkin hanya Alquran.

Kepada surat kabar Le Parisien, Front Nasional membela kaum lemah dan mencela praktek ekonomi rente. "Alquran juga mengajarkan hal serupa. Melawan praktek riba," ujarnya.

Ia juga mengatakan; "Saya Katolik, tapi ketika membaca Alkitab saya menyadari ketidak-konsistenan kitab itu."

Puttey tidak menyebutkan kapan dirinya mulai membaca Alquran. Ia hanya mengatakan; "Setelah membaca seluruh Alquran, saya sampai pada kesimpulan Islam lebih terbuka."

Puttey adalah gambaran nyata kelas menengah terdidik Prancis. Ia menerima Islam setelah mempelajari kitabnya secara kritis, dan melalui proses panjang.

"Saya memutuskan menerima Islam setelah berdiskusi panjang dengan imam lokal yang saya jumpai saat kampanye awal 2014," kata Puttey.

Puttey tahu risiko yang akan dihadapi. Ia merekam dakwah pertamanya dalam sebuah video, untuk dibagikan kepada anggota Front Nasional.

Jorda Bardella, sekretaris daerah Front Nasional Noisy-le-Grand, mengatkan; "Agama adalah pilihan pribadi dan saya menghormati, namun tidak harus masuk ke ranah politik dengan cara menyebarkan video dakwah. Video Puttey tidak dapat diterima." (*inl)

Kuasai 14 Bahasa Asing, Gayatri ternyata anggota Intelijen


Gayatri Dwi Wailissa (19), gadis jenius yang menguasai 14 bahasa asing, ternyata seorang anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Dia direkrut menjadi anggota BIN, tiga bulan sebelum meninggal dunia.

Fakta mengejutkan itu diungkapkan oleh ayah kandung Gayatri, saat prosesi pemakamannya, di Taman Makam Bahagia, Kapahaha, Kota Ambon. Kepada wartawan, ayah Gayatri mengakui jika anaknya adalah anggota BIN.

"Sejak tiga bulan terkahir, Gayatri telah direkrut sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN)," ujar Dedi Darwis Wailissa, ayah kandung Gayatri, kepada wartawan, di Ambon, Sabtu (25/10/2014).

Dia melanjutkan, selama tiga bulan terakhir itu, Gayatri mengikuti berbagai latihan fisik di Cijantung, markas TNI di Jakarta, di bawah komando Panglima TNI Jenderal Muldoko," ungkapnya.

Fakta itu diungkap Darwis saat memberi sambutan di hadapan pelayat di Markas Kodim 1504 Pulau Ambon, tempat jenazah disemayamkan. Namun dia tidak merinci apakah kematian Gayatri berkaitan dengan aktivitas fisik yang melelahkan itu.

"Kematian Gayatri disebabkan karena pecah pembuluh darah di otak yang menyebabkan dia mengalami koma selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal," ungkap Dedi.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Gayatri tiba di Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu 25 Oktober 2014 pagi. Begitu tiba di Ambon, jenazah langsung dibawa ke masjid raya Alfatah Ambon, untuk dishalatkan.

Sebelum itu, kedatangan jenazah Gayatri di Ambon disambut oleh Gubernur Maluku Said Assagaf beserta istri dan Sekertaris Kota Ambon, Antony Gustav Latuheru. Said Assagaf juga ikut men-salatkan jenazah Gayatri di Masjid Raya Al Fatah Ambon.

Sementara itu Said Assagaf menyatakan masyarakat Maluku dan bangsa Indonesia berduka atas berpulangnya Gayatri, yang merupakan salah satu putri terbaik bangsa. Gayatri memiliki sejumlah prestasi baik di Indonesia maupun internasional.

Jenazah Gayatri lalu dimakamkan Taman Makam Bahagia, Kapahaha Kota Ambon. Tempat itu merupakan makam bagi anggota dan purnawirawan TNI dan Polri yang meninggal dunia.

Jenazah dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Kapahaha, Kota Ambon. Makam itu merupakan makam khusus bagi anggota dan purnawirawan TNI dan Polri. Isak tangis keluarga pun pecah saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Innalillahi, Juru Kunci Ka'bah Tutup Usia


Sheikh Abdul Qadir Taha Al-Sheibi yang menjaga kunci tradisional Ka'bah tutup usia di Makkah, Kamis (23/10). Beliau meninggal dalam usia 74 tahun.

Dilansir dari Arab News, Jumat (24/10), keluarga Al-Sheibi telah menjadi juru kunci Ka'bah dari generasi ke generasi sejak masa praIslam.

Keluarga tersebut memiliki garis keturunan dari Sheiba bin Othman Abi Talha. Dia hidup di zaman Nabi Muhammad SAW.

Anggota keluarga Shaibi tertua, Saleh Bin Taha Al-Shaibi akan menjadi juru kunci Ka'bah yang baru. Beliau menggantikan Sheikh Abdul Qadir Bin Taha Al-Shaibi yang tutup usia.

Keluarga Shaibi meneruskan tradisi kehormatan Nabi Muhammad SAW denganmelanjutkan posisi juru kunci (sadin) Ka'bah kepada anggota keluarga tertuanya.

Sadin bertanggung jawab membuka, menutup dan mencuci gerbang Ka'bah. Ketika Rasulullah memasuki Ka'bah setelah menaklukkan Makkah, Rasul menghancurkan semua berhala di dalamnya.

Beliau lantas mencucinya, menutup gerbang dan memanggil Othman Bin Talha. Nabi memberinya kunci seraya mengatakan kunci tersebut akan terus bersamanya hingga Hari Penghakiman. Sheikh Abdul Qadir Bin Taha Al-Shaibi merupakan penerus pemegang kunci Ka'bah yang ke 108 tahun.

"Penjaga Ka'bah Suci hanya bertanggung jawab pada Ka'bah. Ini adalah kehormatan besar yang tidak bisa diambil dari kami karena telah dilimpahkan kepada kami atas perintah Allah SWT," ujar dia beberapa waktu lalu. (*arabnews)

Biadab, Anjing dipakaikan Sorban, Ulama Malaysia Murka


Mufti atau ulama di Selangor, Malaysia, murka dengan beredarnya sejumlah foto anjing berjubah dan bersorban. Tindakan itu dianggap sebagai penghinaan terhadap Islam.

Seorang ulama Malaysia yang marah dengan beredarnya foto-foto tersebut adalah Mohammad Tamyes Abdul Wahid, mufti Selangor. Foto-foto yang beredar di media sosial di Malaysia itu merupakan ulah biadab orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ini benar-benar tindakan menjijikkan, tidak menghormati ulama. Mereka menunjukkan protes dengan membuat gerakan yang menghini seperti ini, tetapi mereka tidak berani berhadapan dengan ulama dan berdebat tentang masalah ini," katanya, seperti dikutip kantor berita Bernama, Jumat (24/10/2014).

Munculnya foto-foto itu, diduga sebagai buntut polemik aksi menyentuh anjing dari sejumlah masyarakat Muslim di negara itu.

Gerakan menyentuh anjing yang berlangsung beberapa hari lalu itu memicu kontroversi, karena anjing dianggap hewan perliharaan yang rawan mengeluarkan cairan najis, terutama dari air liurnya.

Mohamad Tamyes mengatakan umat Islam di Malaysia tidak diperbolehkan menyentuh anjing, karena hewan itu tidak pernah diizinkan untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di Malaysia.

Sebaliknya, anjing hanya diizinkan untuk dikandangkan yang setiap saat digunakan untuk berburu atau menjadi hewan penjaga.

"Jika kita tetap berpelukan seperti hal (memeluk) kucing dan membawanya ke rumah kita, itu haram dan malaikat rahmat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing," imbuh dia. (*sindo/bernama)

Ini Yang Bikin AS Tepuk Jidat Hadapi ISIS


Daulah Islam (atau juga dikenal dengan nama ISIS) telah menjadi "kelompok teroris terkaya di dunia dengan pendapatan mencapai puluhan juta dolar AS per bulan dari penjualan minyak mentah di pasar gelap," kata sejumlah pejabat Amerika Serikat pada Kamis.

Daulah Islam mendapatkan setidaknya satu juta dolar AS per hari dari minyak mentah yang didapat di Suriah dan Irak, kata David Cohen, pejabat kementerian keuangan Amerika Serikat yang mengurusi informasi intelejen sumber finansial terorisme, lapor AFP.

Selain dari minyak mentah, Daulah Islam juga memperoleh sumber keuangan dari penarikan pajak warga di wilayah yang dikuasainya dan juga dari uang tebusan tawanan.

Karena diversifikasi sumber pendapatan itulah Amerika Serikat kesulitan untuk menghambat aliran dana ke kelompok Daulah Islam.

"ISIS adalah organisasi teroris dengan sistem keuangan terbaik yang pernah kami hadapi," kata Cohen.

Sementara itu Marwan Muasher, wakil kepala organisasi Carnegie Endowment for International Peace mengatakan bahwa Daulah Islam saat ini "dinilai sebagai organisasi teroris paling kaya dengan sistem finansial paling rumit di dunia."

Tidak seperti Al-Qaeda, Daulah Islam tidak mendapatkan uang dari sumbangan sukarela orang-orang kaya di negara-negaraArab.

Kelompok tersebut mampu menjual 50.000 barel minyak mentah per hari dan dijual "dengan harga jauh di bawah pasaran kepada para perantara--beberapa di antaranya dari Turki--untuk kemudian dijual kembali."

Pembeli minyak mentah milik Daulah Islam juga berasal dari pihak yang menjadi musuh di medan peperangan. Salah satunya adalah pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pada tahun ini, ISIS juga memperoleh 20 juta dolar AS dari hasil tebusan para tawanan. Selain itu, mereka juga menarik pajak dari pengusaha lokal melalui "jaringan pemerasan yang rumit."

Salah satu upaya Amerika Serikat memotong aliran dana ke Daulah Islam adalah melalui kerja sama dengan pemerintah Turki untuk menghentikan penyelundupan minyak mentah.

"Para perantara, perusahaan pengolah, perusahaan transportasi dan semua pihak lain yang terlibat dalam perdagangan minyak ISIS harus tahu bahwa kami tengah bekerja keras mengidentifikasi mereka. Kami juga mempunyai cara untuk menghentikan mereka," kata Cohen.

"Mereka akan kesulitan menemukan bank yang mau memproses dan menyimpan uang hasil perdagangan minyak gelap," kata dia.

Meskipun kaya raya, Cohen berkeyakinan bahwa dana yang dipunyai Daulah Islam masih belum cukup untuk menjalankan layanan pemerintahan dasar di wilayah Irak yang mereka kuasai.

"Anggaran resmi pemerintah Irak bagi provinsi-provinsi yang dikuasai ISIS pada tahun ini lebih dari dua milyar dolar AS," kata dia sambil menambahkan bahwa sudah ada laporan kelangkaan air dan listrik. (*ant)

Aceh tak Perlu Minta Bendera


Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla JK), menjadi arti penting, termasuk bagi Aceh. Pada kepemimpinan Jokowi-JK Aceh menitip harapan, terutama terkait sisa butir-butir MoU Helsinki dan turunan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang belum selesai pada periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Satu-satunya prioritas utama yang kita perjuangkan (pada pemerintah baru) adalah direalisasikannya turunan UUPA dan butir-butir MoU Helsinki, seperti PP Migas, PP Pertanahan, dan PP Kewenangan (Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh)," kata Ketua Aceh Centre, Zakaria Saman saat menjadi narasumber pada diskusi publik "Jokowi-JK dan Harapan Aceh" yang digelar oleh Aceh Centre for Inspiration di Harouk Kupi, Banda Aceh, Senin (20/10).

Selain Zakaria Saman, diskusi publik yang dimoderatori Zahrul SH tersebut tampil pula Fuad Mardhatillah (akademisi/Dosen UIN Ar-Raniry) dan TM Zulfikar (Ketua Presidium Seknas Jokowi-JK Aceh). Kegiatan itu dilakukan setelah nonton bareng (nobar) pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Zakaria Saman yang juga mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu menegaskan, tidak ada permintaan lain yang lebih utama kepada pemerintahan Jokowi-JK, termasuk persoalan bendera dan lambang Aceh. "Kita jangan minta macam-macam dulu, termasuk tidak perlu meminta bendera, itu urusan belakangan. Kalau tidak ada bendera, bendera hitam pun boleh. Di Jerman saja empat kali ganti bendera," ungkap Apa Karya begitu ia disapa.

Seperti diketahui, hingga sembilan tahun umur perdamaian antara GAM-RI, masih ada tiga turunan UUPA yang belum selesai. Ketiga turunan tersebut adalah PP tentang Pengelolaan Bersama Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi di Aceh, PP tentang Kewenangan Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh, dan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pelimpahan Kewenangan Bidang Pertanahan dari Pemerintah kepada Pemerintah Aceh dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.

Sementara sejumlah poin penting di dalam MoU yang belum terwujud, antara lain, pembentukan Pengadilan HAM (Pasal 2.2), pembentukan Komisi Bersama Penyelesaian Klaim (Pasal 3.2.6); dan Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).

Terkait itu, Apa Karya menambahkan, agar Aceh tidak lagi dibohongi pusat, perlu dibangun koordinasi dan komunikasi yang intens antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat. Selain itu, ia juga meminta masyarakat Aceh untuk mengawal segala program pemerintah Jokowi-JK terutama terkait implementasi butir-butir MoU Helsinki dan turunan UUPA.

"Masa depan kita tergantung pada kita, bukan pada orang lain. Orang lain hanya bisa mendukung," tandas anggota Tuha Peuet Partai Aceh ini.

Narasumber lainnya, Fuad Mardhatillah mengatakan, masyarakat Aceh perlu mendiskusikan secara serius apa saja kebutuhan Aceh untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat dengan cara-cara santun dan argumentatif. "Dengan langkah yang lebih santun kita bisa gunakan untuk melakukan perubahan Aceh," kata akademisi UIN Ar Raniry ini.

Menurutnya, hal tersebut tidak berlebihan menginggat rakyat Aceh telah berjuang dengan mendukung pasangan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 pada Pilpres 2014. "Kita sudah bekerja keras dalam pemenangan untuk Jokowi-JK. Itu merupakan sebuah perjuangan awal kita," tandas Fuad. (*serambi)

Aceh tak Perlu Minta Bendera


Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla JK), menjadi arti penting, termasuk bagi Aceh. Pada kepemimpinan Jokowi-JK Aceh menitip harapan, terutama terkait sisa butir-butir MoU Helsinki dan turunan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang belum selesai pada periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Satu-satunya prioritas utama yang kita perjuangkan (pada pemerintah baru) adalah direalisasikannya turunan UUPA dan butir-butir MoU Helsinki, seperti PP Migas, PP Pertanahan, dan PP Kewenangan (Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh)," kata Ketua Aceh Centre, Zakaria Saman saat menjadi narasumber pada diskusi publik "Jokowi-JK dan Harapan Aceh" yang digelar oleh Aceh Centre for Inspiration di Harouk Kupi, Banda Aceh, Senin (20/10).

Selain Zakaria Saman, diskusi publik yang dimoderatori Zahrul SH tersebut tampil pula Fuad Mardhatillah (akademisi/Dosen UIN Ar-Raniry) dan TM Zulfikar (Ketua Presidium Seknas Jokowi-JK Aceh). Kegiatan itu dilakukan setelah nonton bareng (nobar) pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Zakaria Saman yang juga mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu menegaskan, tidak ada permintaan lain yang lebih utama kepada pemerintahan Jokowi-JK, termasuk persoalan bendera dan lambang Aceh. "Kita jangan minta macam-macam dulu, termasuk tidak perlu meminta bendera, itu urusan belakangan. Kalau tidak ada bendera, bendera hitam pun boleh. Di Jerman saja empat kali ganti bendera," ungkap Apa Karya begitu ia disapa.

Seperti diketahui, hingga sembilan tahun umur perdamaian antara GAM-RI, masih ada tiga turunan UUPA yang belum selesai. Ketiga turunan tersebut adalah PP tentang Pengelolaan Bersama Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi di Aceh, PP tentang Kewenangan Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh, dan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pelimpahan Kewenangan Bidang Pertanahan dari Pemerintah kepada Pemerintah Aceh dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.

Sementara sejumlah poin penting di dalam MoU yang belum terwujud, antara lain, pembentukan Pengadilan HAM (Pasal 2.2), pembentukan Komisi Bersama Penyelesaian Klaim (Pasal 3.2.6); dan Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).

Terkait itu, Apa Karya menambahkan, agar Aceh tidak lagi dibohongi pusat, perlu dibangun koordinasi dan komunikasi yang intens antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat. Selain itu, ia juga meminta masyarakat Aceh untuk mengawal segala program pemerintah Jokowi-JK terutama terkait implementasi butir-butir MoU Helsinki dan turunan UUPA.

"Masa depan kita tergantung pada kita, bukan pada orang lain. Orang lain hanya bisa mendukung," tandas anggota Tuha Peuet Partai Aceh ini.

Narasumber lainnya, Fuad Mardhatillah mengatakan, masyarakat Aceh perlu mendiskusikan secara serius apa saja kebutuhan Aceh untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat dengan cara-cara santun dan argumentatif. "Dengan langkah yang lebih santun kita bisa gunakan untuk melakukan perubahan Aceh," kata akademisi UIN Ar Raniry ini.

Menurutnya, hal tersebut tidak berlebihan menginggat rakyat Aceh telah berjuang dengan mendukung pasangan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 pada Pilpres 2014. "Kita sudah bekerja keras dalam pemenangan untuk Jokowi-JK. Itu merupakan sebuah perjuangan awal kita," tandas Fuad. (*serambi)

Bagi warga Kota ini ISIS justru Ciptakan Kedamaian


Penduduk sebuah kota Turki di perbatasan Suriah yang berdekatan dengan kota Kobane yang sedang diserang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), memuji kedamaian yang dihadirkan ISIS di kota mereka ketika ISIS dengan cepat menguasai wilayah Suriah di sepanjang perbatasannya dengan Turki.

Pertempuran berbulan-bulan tahun lalu antara ISIS melawan Tentara Suriah Merdeka (FSA) yang merupakan oposisi utama yang ingin menumbangkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, setiap hari diganggu bunyi ledakan dan tembakan mortir.

Namun kehidupan menjadi lebih baik di kota yang berada di Turki tenggara itu sejak ISIS menguasai kota Tel Abyad di perbatasan Suriah-Turki pada Januari. Penduduk kota ini mengaku bisa hidup bertetangga kendati mereka tak bersimpati pada akar perjuangan ISIS.

"Tidak ada lagi senjata, tidak ada lagi kekacauan. Saya tahu ini kedengarannya aneh tetapi saya lebih memilih ISIS di perbatasan ketimbang Tentara Suriah Merdeka (FSA)," kata Mustafa Kaymaz (35), penjaga toko, sembari menunjuk gerbang perbatasan Suriah-Turki.

65 km dari arah barat sepanjang perbatasan Suriah-Turki, pesawat tempur AS membom posisi-posisi ISIS di sekitar Kobane guna membantu Kurdi mempertahankan kota itu dari ofensif sejak sebulan lalu. Selongsong peluru dan meriam mendarat di bumi Turki.

Karena terbiasa hidup dalam ketakutan dan bebunyian perang sejak tahun lalu, penduduk kota Akcakale senang karena kemenangan ISIS justru mengakhiri kebisingan itu.

Kendati begitu penduduk kota yang mayoritas Arab Sunni itu mengaku tidak sejalan dengan penafsiran keras Islam dari ISIS yang terkenal dengan pembunuhan massal dan kebrutalannya.

"Mungkin orang-orang di kota ini punya sedikit simpati kepada ISIS sebelumnya karena mereka dianggap memerangi Assad namun karena mereka kini berusaha membunuhi warga Kurdi, kami tidak lagi punya simpati pada mereka," kata Ismail Balakan, 28 tahun.

Namun demikian, mereka mengaku tidak mengkhawatirkan kedekatan mereka dengan ISIS. Mereka hanya dipisahkan oleh setengah kilometer daerah tak berpenghuni, satu jaringan rel kereta yang sudah tak berfungsi dan kawat berduri yang memisahkan ISIS dan Turki.

"Sejak (ISIS) menguasai sisi lain perbatasan (wilayah Suriah), kami diliputi kedamaian," kata Ismail, 42 tahun.

Enggan

Kegiatan-kegiatan ilegal lintas perbatasan juga menyurut sejak ISIS menguasai daerah Suriah di sepanjang perbatasan dengan Turki, kata penduduk setempat.

"Orang-orang FSA sering merampas truk-truk bantuan dan kemudian menjualnya kembali barang-barang di dalamnya kepada para pedagang Turki. Benar-benar penipuan," kata Yasin Balakan, adik dari Ismail Balakan.

Kendati pengawasan perbatasan Turki-Suriah diperketat, mereka yang punya paspor Suriah masih bisa menyeberangi perbatasan dengan sah ke dalam wilayah ISIS, dan pergerakan terlarang manusia juga terus terjadi di tengah kebun zaitun dan lahan pertanian di seberang kota itu.

Turki terus ditekan mitra-mitranya dari Barat untuk lebih mengawasi 900 km perbatasannya dengan Suriah, yang menjadi titik akses utama bagi warga Eropa yang hendak bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

Pemerintah Turki mengakui ada tantangan dalam mengawasi lalu lintas di sepanjang perbatasan.

Beberapa warga kota Akcakale yang memiliki paspor Suriah masih bisa mengunjungi handai taulan mereka di Suriah.

Sebaliknya Akcakale menawarkan rute langsung ke dalam wilayah ISIS, dan ada ketakutan bahwa kedekatan ini telah memperburuk keamanan dalam negeri Turki yang anggota NATO ini.

Pekan lalu sejumlah tersangka militan ISIS menyeberang masuk Turki di dekat Akcakale untuk menculik seorang komandan Kurdi, lapor Washington Post.

Para pengkritik Turki juga mengatakan bahwa selain pengungsi mengalir ke luar dari Suriah, senjata dan pejuang juga masuk Suriah atas persetujuan Turki yang sebagian membuat kelompok radikal bertambah kuat.

Pemerintah Turki tegas membantah tuduhan bahwa hasrat mereka untuk menyaksikan rezim Assad tumbang di Suriah, membuat mereka melindungi ISIS.

Keengganan Turki untuk melancarkan intervensi militer guna membantu pejuang Kurdi yang mempertahankan Kobane membuat kritik internasional kepada Turki semakin keras, namun keengganan Turki itu malah disambut penduduk Akcakale.

"Saya tak mengerti mengapa begitu banyak perhatian pada sebuah kota," kata Yasin Balakan merujuk Kobane.

Dia memang bersimpati kepada warga Kurdi di Kobane, namun bagi dia musuh sesungguhnya adalah Assad dan bukan ISIS.

"Assad menggunakan senjata kimia untuk membunuh ratusan ribu orang dan tidak ada seorang pun yang berani tunjuk jari," kata dia.

Berdagang

Foto buram satu bendera ISIS berkibar di sebuah bukit menghadap Kobane telah menarik perhatian media internasional belum lama bulan ini dan membuat terkejut penduduk kota Suruc di Turki yang berbatasan dengan Kobane.

Serangan udara pimpinan AS memang berhasil menahan gerak maju ISIS dan Turki setuju membolehkan pejuang Kurdi Irak untuk bergabung berperang, namun nasib kota itu masih tidak menentu, dan ketakutan tampak jelas di Suruc.

Namun di Akcakale, warga kota tidak setakut itu, mereka justru mengkhawatirkan pintu perbatasan menjadi tertutup untuk perdagangan sehingga mereka tak bisa menjual barang-barang mereka ke Suriah.

"Perdagangan melalui perbatasan adalah mata pencaharian utama kami. Penutupan gerbang perbatasan adalah pukulan hebat bagi kami. Saya akan mendesak pemerintah untuk membukanya lagi," kata Mustafa Turan, 32, pemilik sebuah warung teh.

Sejumlah pemilik toko lainnya yang enggan mengungkapkan namanya mengatakan bahwa mereka tidak akan melarang berbisnis dengan ISIS.

"Kami tidak pernah diganggu mereka, jadi mengapa tidak? Saya harus melanjutkan hidup, saya harus menghidupi keluarga saya. Lagi pula saya punya teman di Raqqa dan di Tel Abyad, dan mereka bilang pada saya hidup di bawah aturan itu baik-baik saja, sepanjang Anda mematuhi aturan itu," kata dia.

Tak semua penduduk Akcakale setuju, di antaranya Mehmet Denli yang memiliki sebuah toko kelontong, sekaligus warga keturunan Kurdi di kota itu.

"Saya tak memilih baik FSA atau ISIS. Keduanya tak ada baiknya, dan saya tak ingin dekat-dekat pada kedua kelompok militan di sana itu," kata dia seperti dikutip Reuters. (*ant)