Bunuh 2.200 warga Gaza, Jenderal AS Puji Israel



Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Jenderal Martin Dempsey, memuji agresi Israel yang menewaskan hampir 2.200 rakyat Palestina di Gaza dalam perang beberapa bulan lalu.

Ironisnya, pujian Jenderal AS itu muncul hanya sehari setelah Amnesty International menyatakan militer Israel melakukan kejahatan perang di Gaza dalam operasi militer bernama "Operation Protective Edge".

"Saya benar-benar berpikir bahwa Israel melangkah luar biasa panjang untuk membatasi kerusakan dan korban sipil," puji Dempsey, seperti dikutip IB Times, Jumat (7/11/2014).

Pujian Jenderal Dempsey itu muncul ketika ditanya tentang implikasi etis penanganan Israel dalam perang Gaza, di sebuah acara di New York, Kamis kemarin.

"Dalam konflik seperti ini, di mana Anda diadakan untuk standar bahwa musuh Anda tidak diadakan untuk itu, Anda akan dikritik karena jatuhnya korban sipil," lanjut dia mengacu pada kecaman masyarakat dunia terhadap Israel dalam perang 50 hari di Gaza.


Menurut Dempsey, Pentagon telah mengirimkan tim untuk melihat pelajaran apa yang bisa diambil dari kampanye militer Israel di Gaza.

Selama perang 50 hari antara Hamas dan Israel, hampir 2.200 rakyat Palestina di Jalur Gaza. Kebanyakan korban adalah warga sipil. Sedangkan Israel kehilangan 66 prajurit dalam konflik, dan menghadapi kritik keras dari berbagai negara, termasuk PBB atas banyaknya warga sipil yang tewas dalam perang.

Amnesty International, dalam sebuah laporan yang dirilis Rabu lalu, mengatakan bahwa pasukan Israel melakukan kejahatan perang. "Pola serangan terhadap rumah penduduk oleh pasukan Israel tanpa peringatan dan tidak punya kesempatan untuk melarikan diri sangat mengejutkan bagi kehidupan warga sipil Palestina," bunyi pernyataan Amnesty.


0 comments:

Posting Komentar