TNI Berondong Mako Brimob Batam dengan Ratusan Peluru



Tembakan dari luar menuju anggota Mako Brimob Polda Kepri dari Yonif 134/TS sempat terhenti pukul 19.20 WIB. Namun, Mako Brimob Polda Kepri dihujani tembakan kembali pada pukul 19.55 WIB.

Tembakan ini mulai mendekati gedung Satbrimob paling atas, tempat kantor Kasat Brimob Polda Kepri. Tembakan ini sangat mematikan. Wakil Gubernur Kepri Soerya Respatoino ada di dalam gedung itu bersama empat wartawan, dan keluarga anggota Satbrimob Polda Kepri.

Sudah ratusan kali tembakan terus menghujani, namun dari pihak Brimob sendiri masih bertahan tidak melakukan balasan. "Waspada, pantaun pertajam," suara di radio HT, instruksi kepada seluruh anggota Brimob, Rabu (19/11/2014).

Kasat Brimob Polda Kepri Kombes Pol Tory Kristianto, langsung memerintahkan anggotanya untuk bersiaga dan tidak boleh melepaskan tembakan. "Jangan ada yang menembak, semua siaga," ujar Tory dalam kegelapan.

Sementara intruksi lainnya, agar empat orang wartawan yang terjebak dalam Mako Brimob Polda Kepri, serta dari rombongan Pemrov Kepri disuruh untuk tetap berlindung agar tidak ke mana-mana.

"Rekan-rekan media dan dari Pemrov Kepri agar tetap berlindung," ujar salah seorang anggota Satbrimob Polda Kepri.

Sebelumnya diberitakan, keributan antara anggota Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda Kepri, terulang kembali di depan Mako Brimob Polda Kepri, Tembesi.

Informasi yang diperoleh, puluhan oknum anggota Yonif 134/TS menyerang Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. Penyerangan itu pun membuat kaca depan Barak Teratai pecah. Tidak ada korban dalam peristiwa ini.

Warga: TNI yang Memulai Penyerangan

Warga sekitar lokasi Mako Brimob mengecam aksi bentrokan antara TNI-Polri. Bahkan, warga juga mengutuk anggota TNI yang melakukan penyerangan terlebih dahulu terhadap Mako Brimob.

"Dari jam 02.00 WIB, mereka melakukan penyerangan. Bahkan, mereka (anggota Yonif 134) masuk ke hutan-hutan belakang ini (Mako Brimob) dengan mobil-mobil angkat tanah," kata salah seorang warga, kepada wartawan, Rabu (20/11/2014) dini hari.

Warga juga menyesali aksi para pimpinan masing-masing satuan yang dinilai tidak tegas dan tidak dapat meredam situasi bentrok. "Masa pimpinannya saja tidak bisa melerai. Malulah kita sama bangsa lain," sambung warga lainnya.

Lebih jauh, warga lainnya menantang pihak TNI untuk berperang dengan tentara bangsa lain, jika memang benar-benar berani dan berjiwa kesatria.

"Kalau mau perang, jangan sesama kita. Perang sama negara lain. Kalau negara lain yang menyerang, kita diam saja. Mau jadi apa aparat di bangsa ini," teriak salah seorang warga lainnya.

‎Warga mengaku, tidak akan meninggalkan Mako Brimob sebelum bentrokan benar-benar berakhir. Bahkan, mereka berusaha menyisir setiap gedung yang ada di Mako Brimob.

Mereka ingin memastikan kondisi di Mako Brimob benar-benar sudah steril dari aksi bentrok dan baku tembak. Terutama dari para anggota TNI yang melakukan penyerangan.

sumber: sindo


0 comments:

Posting Komentar