Akankah Jokowi Izinkan HAMAS buka Kantor di Jakarta?


Wacana pendirian kantor perwakilan Hamas di Indonesia disambut baik oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurut HTI, didirikannya kantor perwakilan Hamas di Indonesia dapat mempermudah penyaluran bantuan terhadap Palestina.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh negeri-negeri Muslim, khususnya berkenaan dengan usaha untuk menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina, ialah akses, baik akses masuk maupun keluar. Karena itu, HTI melihat, jika Hamas diizinkan mendirikan kantor perwakilan di Indonesia, akses untuk menyalurkan bantuan ke Palestina bisa didapatkan secara langsung.

"Dengan Hamas membuka perwakilan di Indonesia, sudah tidak ada lagi hambatan itu," terang Juru Bicara HTI Ismail Yusanto, lansir ROL, Ahad (29/11).

HTI juga menilai pendirian kantor perwakilan Hamas di Indonesia akan memberi preseden positif terhadap lahirnya kantor-kantor perwakilan Hamas di negara-negara Muslim lainnya. Jika Indonesia, sebagai negara dengan Muslim terbesar di dunia, memberi izin pendirian kantor perwakilan Hamas, negara-negara Muslim lainnya juga bisa terdorong untuk melakukan hal serupa.

"Itu akan menjadi semacam contoh bentuk dukungan konkrit rakyat Indonesia terhadap perjuangan Palestina," lanjut Ismail.

Karena itu, HTI menyambut baik wacana ini dan berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan izin terhadap pendirian kantor perwakilan ini. Selain itu, HTI juga berharap Jokowi menegaskan kembali dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

HTI juga berharap, jika pendirian kantor perwakilan ini jadi dilaksanakan, bentuk dukungan terhadap Palestina tak hanya berhenti pada pembukaan kantor saja. "Harus ada langkah-langkah konkrit lainnya untuk merealisasikan dukungan rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina," jelas Ismail.

Tak Keberatan

Masyarakat Indonesia tidak merasa keberatan jika organisasi Hamas Palestina membuka kantor di Jakarta. Ketua Umum Pusat Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tuti Alawiyah mengaku sangat mendukung rencana tersebut.

Sebagai negara pendukung Palestina, kata Tuti, permintaan ini tentu tidak menjadi beban berat bagi Indonesia. "Karena selama ini kan Indonesia resmi menjadi negara pendukung kemerdekaan Palestina," ujar Tuti saat dihubungi Republika Online (ROL) pada Sabtu (29/11).

Menurut Tuti, rencana pembangunan kantor perwakilan ini sangat bagus. Tuti menjelaskan, dengan adanya kantor Hamas di Jakarta, Indonesia bisa menjalin lebih erat dengan Palestina.

Tuti mengungkapkan, dengan adanya kantor Hamas, Indonesia bisa merasa lebih dekat dengan Paletina. Selain itu, Indonesia juga akan lebih mudah memberi bantuan kepada masyarakat Palestina. Tuti menambahkan, masyarakat Indonesia bisa lebih merasa penderitaan rakyat Palestina.

Menurut Tuti, permintaan Hamas itu sangat bagus. Indonesia sebagai negara pendukung, katanya, perlu merealisasikan permintaan Hamas ini. "Jadinya Indonesia tidak setengah-setengah memberikan bantuan kepada Palestina," ujarnya.

Tuti menegaskan, secara pribadi, ia sangat mendukung. "Asal dengan satu catatan," ungkapnya. Menurutnya, hubungan antara Hamas dan Fatah benar-benar baik. Tuti mengaharpkan, antara dua organisasi ini bisa saling menguatkan dan tidak berseteru lagi. "Apabila itu bisa dilakukan, barulah Indonesia bisa memberikan izin pembangunan kantor tersebut," tambahnya.

Sebelumnya, sekitar tujuh delegasi organisasi Hamas Palestina menyambangi pimpinan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (28/11). Delegasi yang dipimpin oleh Abu Umar Muhammad tersebut, meminta DPR untuk mengizinkan Hamas membuka kantor perwakilan di Jakarta.

Anggota Hamas tersebut meminta dukungan politik lebih dari Indonesia. Mereka berharap bisa menggalang dukungan melalui parlemen agar dapat memberi bantuan langsung kepada bangsa Palestina. (*ROL)

0 comments:

Posting Komentar