Erdogan: “Bagi Amerika, yang Penting Minyak, Minyak dan Minyak....”


Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam AS yang yang bertindak kasar menekan Turki dalam konflik Suriah dan perang melawan ISIS.

"Saya ingin Anda tahu kami menentang kekurang-ajaran, kecerobohan, dan tuntutan tak berujung," ujar Erdogan dalam pertemuan dengan sekelompok pengusaha Turki.

Aljazeera memberitakan pernyataan Erdogan ditujukan kepada AS, menyusul tekanan Washington agar Turki mengijinkan penggunaan Pangkalan AU Incirlik sebagai basis penyerangan terhadap ISIS.

Erdogan juga jengkel atas ulah AS yang terus menekan Ankara agar melakukan intervensi militer saat ISIS nyaris merebut Kobane, kota etnis Kurdi di perbatasan Suriah-Turki.

Tekanan itu menyebabkan Ankara membuka perbatasannya agar Peshmerga bisa memasuki Kobane. Terkahir, militer Turki juga melatih Peshmerga yang akan diterjunkan dalam perang melawan ISIS di Turki.

Semula Turki berharap membantu Peshmerga adalah kompensasi keengganan Ankara mengijinkan penggunaan Pangkalan AU Incirlik. Ternyata tidak. Dalam kunjungannya ke Ankara, Wapres AS Joe Biden sekali lagi memaksa Turki mengijinkan Barat menggunakan Incirlik.

"AS diam menghadapi barbarisme Presiden Suriah Bashar Assad," kecam Erdogan. "Tiba-tiba, Washington memperlihatkan seolah memiliki hati nurani ketika ISIS nyaris merebut Kobane."

Kunjungan tiga hari Biden ke Turki berakhir tanpa kesepakatan apa pun. Turki tetap tidak akan mengijinkan penggunaan Incirlik. Namun pers Barat menulis kunjungan Biden ke Turki cukup sukses.

Erdogan sekali melihat semua itu sebagai tekanan, dan dia tidak akan menyerah terhadap tekanan itu.

Sebelum kunjungan Biden, Erdogan menuding AS dan sekutunya mengobarkan perang panjang di Irak dan Suriah hanya untuk memperoleh minyak dengan harga murah.

"AS dan Barat tidak memiliki kepekaan apa pun selain untuk satu tujuan; minyak, minyak, minyak," ujar Erdogan.


0 comments:

Posting Komentar